Tema: “Terangmu Akan Terbit Dalam Gelap”
Yesaya 58 : 9–14
Oleh: Pdt. Sugeng Daryadi
Agama ada supaya manusia hidup dalam terang Tuhan sehingga nama Tuhan di permuliakan. Roh/jiwa agama yang benar adalah cinta kasih, karena itu ketika agama kehilangan rohnya maka yang terjadi adalah kegelapan dan agama dilakukan hanya sekedar formalitas, ibarat tubuh tanpa jiwa hanya bentuk tanpa isi alias mati dan menakutkan. Agama yang kelihatannya terang tapi sebenarnya hidup dalam genap.
Tema: “Jaminan Allah”
1 Yohanes 5:4-21
Oleh: Bpk. Joy Manik
Berbicara mengenai jaminan Allah maka kita melihat ada beberapa orang yang merasa sangat yakin akan keselamatananya berdasarkan pengalaman subjektif mereka. Misalnya orang yang mengalami sakit atau usaha yang sulit, lalu setelah mengenal Yesus maka ia mengalami perubahan. Ada juga orang yang merasa yakin akan keselamatannya karena semata-mata argumentasi teologis yang ia miliki padahal dalam hidupnya berjalan tanpa pertumbuhan spiritualitas.
Tema: “Mengalami Kasih Yang Sejati”
1 Yohanes 4:7 – 5:3
Oleh: Pdt. David S. Kosasih
Ada pepatah yang mengatakan, "Buah jatuh tak jauh dari pohonnya". Pepatah tersebut ingin mengatakan bahwa karakter seorang anak tidak jauh berbeda dibandingkan dengan orangtuanya. Kalau kita menyatakan diri sebagai anak Allah, maka sudah selayaknya bahwa kita juga memiliki karakter-karakter yang seperti Allah dan karakter yang akan kita pelajari adalah kasih.
Tidak ada ringkasan kotbah.
Tema: “Hidup Sebagai Anak-anak Allah”
1 Yohanes 2:29 – 3:24
Oleh: Pdt. Hengky Suciady
Situasi dan kondisi dapat merubah karakter, moralitas dan nilai spiritualitas seseorang. Pada umumnya persentase perubahan dari yang baik menjadi kurang baik. Apakah ini juga terjadi dalam kehidupan umat Tuhan? Bagaimanakah persentase perbandingan kualitas kehidupan anak-anak Allah pada awal sejarah gereja dan saat ini, dengan segala kemajuan dunia ini? Sungguhkah anak-anak Allah memiliki keseriusan untuk sungguh memperhatikan kualitas hidupnya di hadapan Tuhan.
We have 464 guests and no members online