Ringkasan Kotbah

Tema: “Jalan Pintas
1 Samuel 28:1-25
Oleh: Pdt. Djoko Sugiarto

Kita hidup di tengah budaya “jalan pintas”. Sebab itu banyak orang tidak mau lagi membanting tulang untuk bekerja. Mengumpulkan hasil kerja keringatnya sendiri supaya bisa kaya. Tapi lebih senang memakai cara ‘jalan pintas” yaitu korupsi supaya cepat kaya tanpa lelah dan tanpa mengucurkan keringat.

Saul saat berada di tengah ketakutan dan hatinya sampai gemetar (1 Samuel 28:5) saat melihat tentara Filistin yang mengajak Daud dan pengikutnya untuk memerangi dia. Ia bertanya kepada Tuhan tetapi Tuhan tidak menjawab dia (1 Samuel 28:6). Tuhan tidak berkenan menjawab Saul karena Saul cuma ingin mencari solusi dalam keadaan terjepit. Ia tidak mau menyadari mengapa ia sekarang dalam keadaan terjepit. Jika ia menyadari siapa dirinya dan mengapa sampai seperti itu. Lalu datang kepada Tuhan dengan hati yang hancur dan remuk. Saya yakin Tuhan tentu berkenan menjawab doanya.

Karena itulah Saul lalu mengambil jalan pintas untuk datang ke En-Dor mencari wanita petenung. Ia meminta pertolongan wanita itu untuk menenung baginya dengan perantaraan arwah (1 Samuel 28:8b).

Mengapa Saul sampai mengambil jalan pintas di tengah situasi yang menegangkan baginya itu? Karena dia tidak mengakui lagi otoritas Allah dalam hidupnya. Itu sebabnya dia tidak memberi ruang bagi Allah untuk memimpinnya dan membukakan jalan keluar baginya. Ia ingin menentukan sendiri kehidupannya tanpa mau lagi memberi ruang bagi otoritas Allah.

Jalan pintas yang ia perkirakan mempermudah permasalahan malah menambah permasalahan dan menambah ketakutannya. Dengan jalan pintas ia berpikir akan menemukan jalan keluar tapi malah menemukan jalan buntu.

Oleh sebab itu marilah kita menghindari pemakaian jalan pintas untuk semua permasalahan dan problem dalam hidup kita ini. Belajarlah dari Ayub walau begitu berat penderitaannya tapi ia tidak pernah memikirkan memakai jalan pintas. Juga Tuhan Yesus tidak pernah memakai jalan pintas. Ia hadapi penderitaan dan salib itu. Justru karena itu Ayub dan Yesus melihat kemuliaan dan merasakan kemenangan yang Allah berikan kepada mereka.

- DS -

Menu Utama

Sedang Online

We have 50 guests and no members online