Tema: “Keluarga Yang Takut Akan”
Mazmur 128
Oleh: Pdt. Nathanael Channing
Semua orang selalu merindukan keluarga yang berbahagia. Tidak ada satupun yang ingin kehidupan keluarganya berantakan.
Tema yang akan kita renungkan dalam penutupan Bulan Keluarga tahun ini adalah keluarga yang takut akan Tuhan.
Tema: “Keluarga Yang Berfondasikan Tuhan”
Mazmur 127
Oleh: Ev. Hellen C. Pratama
Mazmur 127 adalah salah satu Mazmur dari rangkaian Mazmur Ziarah yang dilantunkan oleh orang Israel di dalam perjalanan mereka menuju Rumah Allah di Yerusalem. Sebuah Mazmur yang menjadi pengingat bagi Umat tentang bagaimana mereka seharusnya menempatkan “kehidupan, pekerjaan, keluarga “ di dalam perspektif yang tepat. Sebuah cara pandang yang mengalirkan arus hidup yang dibangun di seputar Tuhan.
Tema: “Keluarga Yang Tekun Berharap Kepada Tuhan”
Mazmur 126
Oleh: Pdt. Buby Ticoalu
Mazmur 126 merupakan sebuah mazmur perjalanan menuju Bait Allah. Dalam Mazmur ini terlihat jelas bahwa Tuhan sedang memulihkan bangsa itu saat di dalam kesulitan dan penderitaan. Dan penulis Mazmur menggambarkan dengan sebuah perkataan ‘seperti orang-orang bermimpi’. Gambaran ini memberikan petunjuk bahwa bangsa itu telah mengalami restorasi atau pemulihan. Dan Tuhanlah yang memulihkan bangsa itu.
Tema: “Keluarga Yang Hidup Benar Dan Adil”
Mazmur 125
Oleh: Pdt. Sandi Nugroho
Kondisi Bangsa Israel
Bangsa israel adalah umat perjanjian Allah. Resiko terbesar bangsa ini adalah ketika mereka ditempatkan di tengah-tengah bangsa yang tidak percaya pada Allah. Dalam kondisi demikian, tantangan terbesar bangsa ini adalah hanya bergantung pada Tuhan. Dan ketika mereka tidak bergantung pada Tuhan dan menyimpang tentulah mereka akan menerima hukuman dari Allah yang adil dan benar.
Tema: “Keluarga Yang Penolongnya Adalah Tuhan”
Mazmur 124
Oleh: Pdt. I Nyoman Widiantara
Pemazmur dalam 8 ayat ini mengungkapkan gagasan yang satu: bahwa Tuhan adalah penolong dalam kehidupannya. Dan jelas, pertololongan Tuhan itu bukanlah “akan” sifatnya: menunggu kedatangan di masa depan, tetapi “sudah” telah terjadi dan dialami oleh Sang Pemazmur. Pemazmur berkata “jikalau bukan Tuhan yang memihak kita,” itu berarti menunjukkan ia sudah ditolong oleh Allah memproteksi pemazmur.
We have 457 guests and no members online