Ringkasan Kotbah

Tema: “Jaminan Allah
1 Yohanes 5:4-21
Oleh: Bpk. Joy Manik

Berbicara mengenai jaminan Allah maka kita melihat ada beberapa orang yang merasa sangat yakin akan keselamatananya berdasarkan pengalaman subjektif mereka. Misalnya orang yang mengalami sakit atau usaha yang sulit, lalu setelah mengenal Yesus maka ia mengalami perubahan. Ada juga orang yang merasa yakin akan keselamatannya karena semata-mata argumentasi teologis yang ia miliki padahal dalam hidupnya berjalan tanpa pertumbuhan spiritualitas.

Belum lagi orang-orang yang yakin akan keselamatan tapi tanpa ada dasar yang pasti akan mengapa ia diselamatkan. Maka dalam kitab 1 Yohanes 5:6-13, Yohanes memberikan kepastian keselamatan dan jaminan Allah itu tidak hanya diketahui (eido) tetapi juga dikenal (ginosko). Sebelumnya Yohanes memberikan penjelasan mengenai kesaksian akan Yesus Kristus yang adalah pribadi yang nyata dan pernah hidup. Ini ditegaskan dengan pemakaian kata air dan darah dan Roh yang memberikan kesaksian tersebut. Yohanes ingin menekankan akan ke-manusiaan Kristus yang memang tidak dapat disangkali lagi keberadaanNya. Yesus sungguh-sungguh hadir dalam dunia ini, tidak berdosa dan mati diatas kayu salib untuk menanggung dosa manusia.

Maka dalam ayat 11, Yohanes memakai kata ‘telah mengaruniakan’ dalam tenses aorist yang berarti suatu kejadian dahulu yang telah selesai dan dalam ayat 13, Yohanes memakai kata ‘percaya’ dalam tenses present aktif yang berarti sekarang dan seterusnya. Yohanes ingin menekankan bahwa jaminan iman orang percaya adalah kematian, kebangkitan, dan kenaikan Yesus ke surga dan hal itu adalah kenyataan. Maka Yohanes sebagai saksi (yang juga menulis kitab injil Yohanes) melihat, mendengar, dan mengalami apa yang ia terima dari Yesus (bandingkan 1 Yohanes 1:1-4).

Orang yang telah ditebus oleh Kristus kemudian hidup berdasarkan jaminan Allah yang kekal, karena Allah adalah Allah yang kasih dan setia. Dia yang telah memberikan keselamatan juga yang menjaga keselamatan tersebut. Jaminan iman membuat kita berani untuk menghadapi tekanan hidup. Kita tidak akan meninggalkan iman kita karena percaya bahwa Yesus yang telah menebus dosa manusia itu juga adalah Allah yang setia dan mengasihi. Sehingga Yoh 10:28 berkata bahwa setiap manusia yang percaya tidak binasa dan pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya. Dan ketika tekanan hidup terjadi maka Allah akan membuka jalan (bandingkan 1 Korintus 10:13). Tidak mungkin orang percaya – yang sungguh-sungguh percaya – akan meninggalkan imannya karena tekanan hidup, seberat apapun tekanannya. Maka kita bersyukur karena Tuhan adalah kasih dan setia. Dia tidak hanya setia tetapi Dia juga selalu mengasihi manusia yang berdosa.

- JM -

Menu Utama

Sedang Online

We have 104 guests and no members online