Ringkasan Kotbah

Tema: “Keluarga Yang Tekun Berharap Kepada Tuhan”
Mazmur 126
Oleh: Pdt. Buby Ticoalu

Mazmur 126 merupakan sebuah mazmur perjalanan menuju Bait Allah. Dalam Mazmur ini terlihat jelas bahwa Tuhan sedang memulihkan bangsa itu saat di dalam kesulitan dan penderitaan. Dan penulis Mazmur menggambarkan dengan sebuah perkataan ‘seperti orang-orang bermimpi’. Gambaran ini memberikan petunjuk bahwa bangsa itu telah mengalami restorasi atau pemulihan. Dan Tuhanlah yang memulihkan bangsa itu.

Melewati setiap penderitaan, Tuhan telah memberikan pemulihan. Dan bangsa itu mengalami sukacita yang sangat limpah yang digambarkan dengan kalimat ‘mulut kita penuh dengan tertawa’.

Tuhan telah melakukan pemulihan terhadap hidup kita. Yesus Kristus telah mati menanggung dosa kita dan kiranya pemulihan itu memberikan dampak bagi orangorang yang ada disekitar kita. Maka pemazmur mengungkapkannya dengan sebuah proklamasi dan pemberitaan kepada banyak orang bahwa Tuhan telah memulihkan mereka. Tidak hanya itu Pemazmur kemudian seakan-akan kontras dengan apa yang ada diatas tadi. Ayat 4, pemazmur justru mengatakan seruan akan ‘pulihkanlah keadaan kami’. Mengapa jika Tuhan telah memulihkan, tetapi tetap pemazmur menyerukan pemulihan? Karena pemazmur sadar betul bahwa perjalanan mereka masih panjang. Dan ke depan tentu penderitaan akan mereka alami lagi. Sehingga pemazmur seakan-akan sedang berkata bahwa dahulu Tuhan telah memulihkan kami, maka ke depan pun kami memohon kiranya Tuhan juga memulihkan kami kembali.

Pada satu bagian pemazmur menggunakan tenses ‘past ’, yaitu sesuatu yang telah dilakukan dahulu, dan di bagian lainnya, pemazmur menggunakan tenses ‘present ’, yaitu sebuah keadaan sekarang dan seterusnya. Dahulu pemazmur berkata: ‘Telah dipulihkan’ dan kemudian ‘Sekarang’ pun Tuhan tetap memulihkan. Disinilah Providensia Allah itu bekerja. Dia tidak hanya memelihara dan memulihkan kita dahulu. Tetapi Allah juga memulihkan kita kedepan. Tuhan adalah Tuhan yang setia. Dan Dia akan terus menerus menyatakan rahmatNya kepada kita. Sebagai keluarga dari orang percaya kita bersyukur karena punya Tuhan yang terus menerus memulihkan keadaan kita. Jika kita sedang bergumul denga kondisi keluarga, hubungan suami istri dan anak, dan pergumulan lainnya, maka percayalah bahwa kita masih punya harapan. Harapan kita tidak akan selesai karena Tuhan Allah adalah setia dan mengasihi.
- JM -

Menu Utama

Sedang Online

We have 111 guests and no members online