Ringkasan Kotbah

Tema: “Keluarga Yang Takut Akan
Mazmur 128
Oleh: Pdt. Nathanael Channing

Semua orang selalu merindukan keluarga yang berbahagia. Tidak ada satupun yang ingin kehidupan keluarganya berantakan.
Tema yang akan kita renungkan dalam penutupan Bulan Keluarga tahun ini adalah keluarga yang takut akan Tuhan.
Firman Tuhan yang mendasari perenungan kita terambil dari Mazmur 128:1-6. Nast yang kita renungkan dari ayat pertama. Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya! Pemazmur menyatakan bahwa keluarga yang berbahagia adalah keluarga yang takut akan Tuhan. Pengertian takut akan Tuhan adalah yang hidupnya seturut jalan yang ditunjukkan-Nya. Dengan lain kata orang yang hidupnya menurut jalan Tuhan, FirmanTuhan didengar dan dilakukan dengan benar, Firman Tuhan ditaati dengan baik, maka dia adalah orang yang takut akan Tuhan. Jika tidak mentaati Firman tuhan dan melakukan Firman Tuhan, maka dia bukan orang yang takut akan Tuhan. Takut akan Tuhan adalah bentuk sikap seseorang yang menyembah kepada Tuhan. Bukan seperti pencuri yang ketahuan kemudian ketakutan, bukan seperti penjahat yang dikejar-kejar polisi atau koruptor yang ketangkap KPK. Takut akan Tuhan adalah orang yang hidupnya menyembah kepada Tuhan, orang yang setiap saat berusaha agar hidup yang dijalani ini menyenangkan hati Tuhan. Bagaimana hidup takut akan Tuhan itu? Hidup takut akan Tuhan bukan merupakan pengetahuan, bukan juga pengertian, tetapi dilakukan dalam realita hidup sehari-hari. Hidup yang berjalan bersama dengan Tuhan, itu wujud kongkrit dari orang yang takut akan Tuhan.

Kalau Saudara mengikuti KAMBIUM maka di sana ada ikustrasi yang sangat bagus, yaitu Hatiku Rumah Kristus. Orang yang takut akan Tuhan adalah orang yang hatinya terus mengundang Tuhan Yesus masuk dalam hatinya. Manusia setelah jatuh dalam dosa, ternyata mampu membuat hati itu terpilah-pilah, ada sekat-sekat ruang kamar, seperti sebuah rumah yang mempunyai banyak kamar atau banyak ruang. Dengan banyak ruang itu, maka ada ruang yang boleh dimasuki Tuhan Yesus dan ada yang tidak boleh, demikian juga ada ruang di mana suami atau isteri tidak boleh lihat. Orang yangtakut akan Tuhan mempersilahkan Tuhan masuk dan menguasai seluruh ruang hati kita. Kalau kita lihat rumah kita maka kita akan menemukan ruang-ruangan, yaitu:
1.    Pintu Rumah - Siapa yang membukakan pintu AKU akan masuk.
Apakah kita mau mengundang Tuhan Yesus masuk dalam hidup rumah tangga kita?
2.    Ruang Tamu - Persekutuan pribadi dengan Tuhan.
Apakah yang terjadi dengan ruang tamu kita? Apakah kita terus melibatkan Tuhan dengan tamu-tamu kita. Orang yang sembarang memutuskan perkara tidak melibatkan Tuhan, itu tidak takut akan Tuhan.
3.    Ruang Belajar - Kesucian pikiran
Apa yang kita lakukan di ruang bekajar kita? Apa yang kita kakukan dengan computer kita, apa ada passwordnya, sehingga suami isteri masing-masing tidak tahu? Jika ada yang saling disembunyikan, maka dia bukan orang yang takut akan Tuhan.
4.    Ruang Makan - Keinginan Daging.
Makan ternyata bukan masalah yang sederhana, justru makan ini bisa menjadi pusat pertengkaran dalam keluarga. Dari masakan enak dan tidak enak sampai selera makan. Dari makanan yang menyehatkan atau yang mematikan!
5.    Ruang Kerja
Apa yang kita lakukan dalam pekerjaan kita, apakah kita benar-benar bersandar pada Tuhan? Pekerjaan dihayati sebagai kasih karunia Tuhan yang memeilihara hidup kita, maka kita bekerja dengan cara kerja Tuhan, bukan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan keuntungan.
6.    Ruang Tidur
Bagaimana relasi dengan Pasangan kita, apakah kita tetap setia? Atau sudah penuh penipuan, ketidak jujuran, perselingkuhan, kekerasan kasih sudah hilang, bicara sudah kasar dan saling menyakitkan hati. Apakah tempat tidur kita juga tempat untuk bertelut dan berdoa bersama? Bukan sekedar sarana relasi seksual, tetapi realita berbagi kehidupan yang saling menguatkan dan membangun keuarga. Orang yang takut akan Tuhan, maka Tuhan juga hadir di tempat tidur kita, dalam seluruh pergumulan hidup kita.
7.    Ruang Keluarga
Apa yang terjadi di dalam ruang keluarga kita, apakah kasih Tuhan Yesus itu ada ditengah-tengah keluarga kita? Atau sebaliknya, menjadi ruang kekerasan terhadap anak-anak karena nilai rapot hanya kurang 0,5 dari temannya yang juara 1. Anak dimaki-maki sampai trauma dan penuh ketakutan. Anak yang berharap dapat pelukan dari papa mamanya tidak pernah di dapat sampai anak dewasa, sekalipun ruang keluarga bagitu mewah.
8.    Ruang Rekreasi
Apa yang terjadi dengan ruang rekreasi? Apakah hanya untuk memuaskan nasfu sendiri, hobby sendiri, kesenangan sendiri, sampai lupa kalau sudah punya istri dan anak-anak. Ada suami atau istri begitu menyukai hobbynya sampai tidak mempedulikan orang lain, bahkan ada yang meninggalkan pekerjaannya demi hobbynya, sudah tidak bertanggung jawab sekali dalam pekerjaannya.
9.    Ruang Gudang
Apa ruang gudang itu? Tempat menyimpan barang yang sudah tidak terpakai tetapi sayang kalau dibuang. Walaupun barang itu sampai tahunan ada di sana, sudah tidak terpakai, mungkin karena sudah kuno, sudah ganti model dan sebagainya. Mau dibuang masih bagus, akhirnya di simpan di gudang. Demikian juga dalam hati kita ada gudang. Ada masalah mau di buang tidak bisa, karena masih sakit hati, di simpan bertahun-tahun, kalau ingat peristiwa itu sangat sakit hati, apa lagi kalau berjumpa dengan orangnya, langsung tekanan darah naik... Adakah pengalaman yang menyakitkan dalam relasi Saudara dengan suami, istri, anak-anak atau orangtua Saudara?

Jadi setiap anggota keluarga yang takut akan Tuhan, bukan saja pengetahuan, tetapi dijalani dalam realita hidup kita, dalam seluruh aspek hidup kita, di mana saja dan kapan saja.Jika kehidupan keluarga kita sehat, maka kehidupan bergereja juga sehat. Siapa yang ingin diberkati Tuhan, hiduplah dengan takut akan Tuhan. Amin.

- NC -

Menu Utama

Sedang Online

We have 117 guests and no members online