Ringkasan Kotbah

Tema : “Jangan Memandang Muka
Yakobus 2: 1-9
Oleh: Pdt. Em. Peterus Pamudji

I. Introduksi:
Tema ini adalah penjabaran detail dari tema tahunan kita yang berbunyi “Transforming Life”, “Kehidupan yang Diubahkan” yang didasari nasehat Roma 12:2 “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah, apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna”. Dalam
konteks Yakobus 2:1-13, wujud pembaharuan hidup itu ialah “Jangan Memandang Muka”.

Tema : “Cepat Mendengar, Lambat Berkata-kata
Yakobus 1: 19-27
Oleh: Ev. Yuzo Adhinarta

Salah satu masalah yang dihadapi oleh gereja-gereja dulu dan sekarang adalah banyaknya jemaat yang mengaku Kristen tetapi tidak Kristiani dalam bertutur kata maupun berelasi dengan sesama. Kepada jemaat Tuhan, Yakobus memberi nasihat, “Setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah” (ay. 19). Sekalipun terdengar seperti nasihat moral atau etika, bagi Yakobus ini adalah masalah spiritual. Orang yang “tidak mengekang  lidahnya” adalah orang yang “dicemarkan oleh dunia” (ay. 27), yang berdosa terhadap Allah dengan lidah mereka (3:1-13). Itu sebabnya penyelesaian yang ditawarkan oleh Yakobus adalah penyelesaian dengan prinsip spiritual yang melampaui prinsip moral dan etika manusia.

Tema : “Berbahagialah Orang Yang Bertahan Dalam Pencobaan
Yakobus 1:12-18
Oleh: Pdt. Johannes Dharmawan

Pencobaan (Yun: peirasmos) adalah suatu keadaan atau situasi yang diperhadapkan kepada kita agar kita jatuh dalam dosa. Berbeda dengan ujian, ujian diberikan agar kita “naik kelas”, agar iman kita semakin bertumbuh dan menjadi dewasa. Sebab ujian itu datangnya dari Tuhan, sedangkan pencobaan datangnya dari Iblis, tetapi Yakobus mengatakan pencobaan itu juga datang dari keinginan sendiri (ayat 14).

Tema : “Dalam Gelap, Kami Bawa Terang
Yohanes 3:1-17
Oleh: Pdt. Untung Irwanto

Kata “Gelap” (dark), diartikan sebagai kegelapan yang total. Bukan remang-remang, atau masih adanya sebersit cahaya. Sebutan “Gelap”, dilawankan adanya: “Terang” (light). Penulis injil Yohanes (Yohanes, seorang murid Tuhan Yesus), terbiasa menggunakan kata terang sebagai arti : totalitas benderang, tanpa adanya sedikitpun kegelapan.

Tema : “Roh Kudus Tinggal Tetap
Kisah Para Rasul 2:1-8; 38-39
Oleh: Bpk. Joy Manik

Ekspose 2:1-8. Dalam ay. 1 hari pentakosta menunjuk Pentakosta Perjanjian Lama yaitu bebasnya Israel dari Mesir (Ul 16:1) yaitu: Pemberian 10 Hukum Tuhan dan Perayaan syukur karena panen gandum (Ul 16:10 Kel 34:22). Dan dalam ay. 5 “diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit…” “segala bangsa” “sengaja” dikumpulkan Tuhan untuk suatu maksud yaitu mendengarkan Injil (perbuatan Allah yang besar) – bandingkan dengan Kej. 11 saat Allah menyerakkan manusia karena dosa mereka, dan pentakosta Allah mengumpulkan mereka karena Kristus.

Menu Utama

Sedang Online

We have 291 guests and no members online