Ringkasan Kotbah

Tema : “Berbahagialah Orang Yang Bertahan Dalam Pencobaan
Yakobus 1:12-18
Oleh: Pdt. Johannes Dharmawan

Pencobaan (Yun: peirasmos) adalah suatu keadaan atau situasi yang diperhadapkan kepada kita agar kita jatuh dalam dosa. Berbeda dengan ujian, ujian diberikan agar kita “naik kelas”, agar iman kita semakin bertumbuh dan menjadi dewasa. Sebab ujian itu datangnya dari Tuhan, sedangkan pencobaan datangnya dari Iblis, tetapi Yakobus mengatakan pencobaan itu juga datang dari keinginan sendiri (ayat 14).

Perkataan Yakobus ini dilatar belakangi oleh sikap beberapa orang Kristen yang menyalahkan Allah, ketika mereka menghadapi pencobaan. Yakobus mengatakan: "Apabila seorang dicobai, janganlah berkata “Pencobaan ini datang dari Allah!” sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat dan Ia sendiri tidak mencobai siapa pun. Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut." (ayat 13-14). Jadi bukanlah Allah yang bertanggung jawab melainkan kitalah yang bertanggung jawab penuh atas jatuhnya kita ke dalam pencobaan sebab keinginan untuk jatuh dan berdosa berasal dari dalam diri kita sendiri.

Nasihat menghadapi pencobaan:
1.    Bertahan dalam pencobaan.
Pencobaan bukan dosa, tetapi jatuh dalam pencobaan itulah dosa. Martin Luther: “Kita tidak dapat melarang burung terbang di atas kepala kita, tetapi kita dapat mengusir burung yang akan bersarang di atas kepala kita”. Bertahan dalam pencobaan berarti bertekun, sabar, tidak mau jatuh dalam pencobaan.
Tidak semua orang berhasil bertahan dalam pencobaan. Bagi yang berhasil dalam pencobaan, Yakobus mengatakan “berbahagialah karena kamu tahan uji dan kamu akan menerima mahkota kehidupan” (ayat 12). Mahkota merupakan simbol kemenangan yang diberikan kepada pemenang dalam sebuah pertandingan.

2.    Mengandalkan Tuhan
Tidak seorangpun kebal terhadap pencobaan, karena tidak ada seorangpun yang sempurna, setiap orang mempunyai kelemahan. Dan iblis menyerang titik kelemahan itu. Sebaiknya kita menghindar dari pencobaan (ingat Yusuf di Kej. 39), tetapi kalau harus menghadapi, hadapilah dengan mengandalkan Tuhan. Tuhan dapat memakai pencobaan sebagai ujian untuk mendewasakan kita.
Bisakah kita mengalahkan Iblis si pencoba? Kita bisa, asal kita berada di pihak Tuhan. Yakobus 4:7 mengatakan: “Tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari daripadamu”.

=JD=

Menu Utama

Sedang Online

We have 152 guests and no members online