Ringkasan Kotbah

Tema : “Jangan Memandang Muka
Yakobus 2: 1-9
Oleh: Pdt. Em. Peterus Pamudji

I. Introduksi:
Tema ini adalah penjabaran detail dari tema tahunan kita yang berbunyi “Transforming Life”, “Kehidupan yang Diubahkan” yang didasari nasehat Roma 12:2 “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah, apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna”. Dalam
konteks Yakobus 2:1-13, wujud pembaharuan hidup itu ialah “Jangan Memandang Muka”.



Jangan memandang muka, dalam hal ini berarti di dalam kehidupan jemaat jangan membeda-bedakan orang atau mendiskriminasi orang atas dasar hal-hal yang bersifat lahiriah/jasmani dan materi. Nasihat ini diberikan oleh Yakobus kepada orang-orang Kristen Yahudi yang ada diperantauan (diaspora), (Yakobus 1:1, 2:1) yang menangkap kesan demikian dari pemimpin-pemimpin agama mereka secara turun temurun. Para pemimpin itu lebih menekankan kesalehan ritualistis ketimbang kesalehan batiniah yang sejati yang terwujud secara murni di dalam perilaku dan sikap hidup serta tutur kata mereka sehari-hari. Atas latar belakang inilah Yakobus berkata: Jangan mengamalkan imanmu dengan “memandang muka”. Tuhan Yesus pun menegur dengan keras umat yang bersikap demikian (Matius 6:1-8, 16-18).

II. Isi:
1. Diskriminasi/memandang muka itu bertentangan dengan iman (ayat 1) Hal ini sangat duniawi, karena ukuran kehormatan seseorang itu diukur berdasarkan kepemilikan barang dan harta kekayaan (orang kaya dihormati, orang miskin dihina) (ayat 2-4). Yakobus berkata “Janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka”. Orang beriman tidak melakukan hal itu. Yesus yang kita percayai adalah Tuhan yang menentang diskriminasi, jadi kalau kita mengaku percaya kepada Tuhan Yesus tetapi melakukan diskriminasi, itu bertentangan iman Kristen, iman kita sendiri.

2. Diskriminasi/memandang muka bertentangan dengan kehendak Allah (ayat 5) yang mengasihi semua orang dan memilih orang kaya juga orang miskin. Siapa saja yang percaya dan menerima Tuhan Yesus, akan diberi privilege/hak istimewa untuk menjadi anak-anak Allah (Allah memilih orang-orang yang beriman untuk menjadi ahli waris kerajaan Allah). Anak-anak Allah itu kaya dihadapan Allah, karena Allah itu Mahakuasa dan Mahakaya. Jadi, dihadapan Allah semua sama adanya. Dia berkehendak semua orang mempunyai kesempatan yang sama, yang berdasarkan anugerah dan oleh imannya bisa menjadi anak-anak Allah yang beroleh selamat (Yohanes 3:16). Jadi kalau kita “memandang muka” kita bertentangan dengan kehendak Allah.

3. Diskriminasi/memandang muka itu bertentangan dengan hukum Allah (ayat 8-11).
Inti sari dari Hukum Allah itu ialah “kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”. Penjabarannya dirinci dalam 10 hukum Allah. Maka kalau kita memandang muka itu sudah bertentangan dengan hukum Allah, karena memandang muka itu bukan tindakan kasih. Kalau kita melakukan hukum itu tidak menyeluruh sama dengan membatalkan semuanya (ayat 11).

III. Kesimpulan
Mari kita bertobat dan belajar dengan pertolongan Roh Kudus untuk mengasihi sesama kita dan tidak membeda-bedakan orang dengan ukuran ritualitas dan lahiriah. Kita menerima sesama kita sebagaimana adanya, lalu saling menolong untuk bertumbuh menjadi serupa dengan Kristus.

=PP=

 

Menu Utama

Sedang Online

We have 127 guests and no members online