Tema: “Relasi Bukan Sekedar Berinteraksi”
Roma 15:1-7
Oleh: Pdt. William Liem
Apakah nilai kasih itu?
Menurut Christian Schwarz (Natural Church Development), gereja yang bertumbuh rata-rata memiliki nilai kasih yang lebih tinggi daripada gereja yang mandek atau menurun.
Christian Schwarz menjelaskan dengan beberapa contoh:
• Adalah suasana keakraban dalam gereja.
• Seberapa sering jemaat saling mengundang makan dan ngopi.
• Seberapa sering jemaat saling memberi hormat.
Tema: “Jangan Menyendiri”
Amsal 18:1; 27:5-6; 27:17
Oleh: Ibu Mercy Matakupan
Pada dasarnya menyendiri untuk alasan yang positif adalah hal yang kita butuhkan. Kita butuh waktu untuk menenangkan diri, merenung dan mengevaluasi banyak hal. Yesus menyendiri untuk menikmati waktu berelasi dengan Allah Bapa-Nya. Yesus memisahkan diri dari kerumunan orang banyak dan dari murid-murid-Nya untuk berdoa seorang diri (Matius 14:23; Markus 1:35).
Ada beberapa alasan yang diberikan Alkitab supaya kita dapat memahami dari beberapa aspek.
I. Menyendiri untuk alasan yang benar:
a. Menenangkan diri – mengevaluasi diri sendiri.
b. Perjuangan diri karena tidak dipahami Orang sejamannya/ orang yang dilayani tidak mengerti pergumulan dan perjuangannya.
Tema: “Diciptakan Untuk Berelasi Dengan Sesama”
Kejadian 2:18-23; 1 Yohanes 4:7-11
Oleh: Pdt. Ezra Rinaldi
Diciptakan Untuk Berelasi Dengan Sesama
Tuhan menciptakan manusia tidak sendiri. Tuhan menciptakan manusia yang lain. Oleh karena itu, relasi dengan sesama manusia adalah bagian hidup manusia. Namun demikian, dalam kenyataan kita menjumpai ada banyak relasi di antara sesama manusia yang retak ataupun rusak.
Penyebab Relasi Menjadi Rusak
Pada umumnya manusia menghendaki agar relasi dengan sesamanya terjaga dengan baik. Dan, Tuhan pun menginginkan agar relasi manusia dengan sesamanya tetap baik. Untuk menjaga agar relasi tetap baik, pertanyaan yang perlu diajukan adalah: “Apakah yang menyebabkan relasi manusia menjadi rusak?” Dengan mengetahui penyebab rusaknya relasi, kita dapat mencari obat yang dapat memulihkannya.
Tema: “Diciptakan Untuk Berelasi Dengan Allah”
Kejadian 1:26-27; Mazmur 73:24-28
Oleh: Pdt. Em. Anni P. Saleh
Kekristenan adalah relasi. Alkitab secara berulang menyatakannya. Salah satu bagian Alkitab yang menuliskan tentang hal itu adalah Yohanes 15:1-8. Ayat-ayat tersebut memberitahukan betapa pengikut Kristus sangatlah bergantung kepada Kristus, seperti ranting pohon anggur bergantung pada pokoknya.
Menegaskan hal itu, Kejadian 1:26-27 menyatakan bahwa Allah secara bersengaja menciptakan manusia untuk berelasi dengan Dia. Pernyataan bahwa manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah menunjukkan bahwa manusia bukan hanya diciptakan secara khusus untuk mengemban tugas mencerminkan Allah, tetapi untuk berelasi dengan Dia. Louis Berkhof dalam buku Teologia Sistematika mengatakan, diciptakan menurut gambar dan rupa Allah menunjuk pada keistimewaan manusia, karena ia diciptakan dalam relasi dengan Allah. Jadi, karena relasi antara Allah dan manusia merupakan hal yang secara bersengaja diciptakan Allah, maka tanpa relasi dengan Allah hidup manusia akan hampa.
Tema: “Yesus Imam Besar Agung”
Ibrani 4:14-5:10
Oleh: Bpk. Joy Manik
Walaupun tidak jelas siapa penulisnya, namun kitab Ibrani ini memberikan banyak pelajaran mengenai kehidupan. Tahun 67-69 merupakan perkiraan tahun penulisan kitab ini. Artinya, penerima surat ini tidak hanya sedang berada di perantauan tapi juga sedang mengalami tekanan dan kesulitan. Dalam situasi itulah, Ibrani pasal 4:14-15 menjadi bagian pengajaran yang menguatkan iman para petobat baru itu.
We have 27 guests and no members online