Ringkasan Kotbah

Tema: “Menaruh Hormat Pada Kemuliaan Kristus”
Matius 17:1-13
Oleh: Pdt. Sandi Nugroho

Pendahuluan
Transfigurasi berarti perubahan bentuk. Di dalam Matius 17:2 istilah ini dihubungkan dengan frase “berubah rupa” yang dalam bahasa yunani Metamorfosis. Jika minggu ini seluruh gereja kristen memperingati minggu transfigurasi, itu karena peristiwa adalah peristiwa kritologis—peristiwa yang menegaskan bahwa Yesus adalah Mesias/Kristus Tuhan.  



Beberapa catatan penting tentang peristiwa ini
1.    Ini “tubuh” mulia/ ilahi Yesus.
Beberapa penafsir menyatakan bahwa ini adalah “tubuh”mulia Yesus yang juga nyata dalam kebangkitan dan kenaikanNya bahkan kedatanganNya yang ke 2. Itu berarti jauh hari sebelum kebangkitanNya, Allah sudah menyatakan tentang kemuliaan Kristus.

2.    Musa dan Elia berembuk dengan Yesus.
Matius menyatakan bahwa Musa dan Elia berbicara--atau tepatnya—berembuk dengan Yesus. Bukan Yesus yang berembuk dengan mereka, tapi mereka yang berembuk dengan Yesus. Posisi ini penting, bukan Yesus mau minta konfirmasi tentang keilahaianNya kepada mereka, tapi mereka menyatakan keilahian Yesus.

3.    Kemuliaan berkaitan dengan salib untuk membebaskan {Lukas 9:31}.
Yang menarik adalah perembukan ini adalah tentang misi penyelamatanNya untuk manusia di Yerusalem melalui jalan salib. Sangatlah menarik, dalam momen kemuliaan yang dibicarakan adalah tentang penderitaan dan salib. Itu berarti salib Kristus bukanlah tanda kekalahan, tapi tanda kemuliaan Allah.

4.    Bapa-Anak-Roh Kudus hadir {ay. 5}.
Selain Yesus yang adalah Anak Allah, Bapa hadir dengan suara sedangkan awan yang terang—bagi banyak penafsir—adalah tanda dari kehadiran Roh Kudus. Jadi memang Trinitas memang semua terlibat dalam misi agung penyelamatan ini.


5.    Ini merupakan penglihatan kepada 3 muridNya {ay. 1,9}
Dalam ay. 9, Tuhan Yesus sendiri menyatakan bahwa ini adalah penglihatan {yun: horama}. Penglihatan di sini berarti kemampuan melihat sesuatu karena penyataan ilahi. Jadi ketiga murid di sini mendapatkan penglihatan yang sama. Ini bukan mimpi karena mereka telah bangun dari tidur, ini bukan imaginasi/ilusi karena mereka tidak sedang melamun. Penglihatan ini adalah karya Allah pada ketiga muridNya tersebut. Itu berarti transfigurasi ini memang secara bersengaja dilakukan Yesus khusus untuk ketiga muridNya ini sebagai saksi mata dari kemuliaanNya {2 Petrus 1:16-19}

Transfigurasi bagi hidup iman kita saat ini
Menghormati kemuliaan Kristus tentu bukan dengan membangun kemah seperti yang hendak dilakukan Petrus pada saat itu. Minimal ada 3 catatan bagi kita saat ini:
1.    KemuliaanNya tidak bertambah saat manusia memuliakanNya
Saat kita memuliakanNya tentulah kemulianNya tidak bertambah. Tapi mengapa hidup kita perlu terus memuliakan Dia melalui kesetiaan, pelayanan, perbuatan baik, kualitas iman dll? Alasannya adalah supaya kita terus dalam berjumpa dan mengalami kemuliaanNya itu. “memuliakan” itu bisa berarti 2: pertama yang belum mulia menjadi mulia, dan kedua, yang sudah mulia diakui kemuliaanNya. Kita memuliakanNya karena kita menyatakan kemulianNya dan dengan itu kita terus berjumpa dan menyaksikan kemuliaanNya. Dalam teks ini, Yesus melarang ketiga muridNya untuk memberitahukan kepada yang lain sebelum kebangkitanNya. Nampak, Yesus tidak haus kemuliaan, karena memang Dia adalah mulia tanpa orang memuliakanNya.

2.    KemuliaanNya tidak berkurang pada waktu Dia dihina dan disalib.
Momen ini didahului dengan pemberitahuan tentang penderitaanNya, diisi dengan perembukan tentang misi keselamatan via salib dan dilanjutkan dengan jalan kehinaan penderitaan sebagai Mesias. Tentulah semua itu tidak dapat mengurangi kemuliaanNya karena kemuliaanNya adalah sejati dan murni. Tidak ada satupun yang mengurangi, menghancurkan dan merusak kemulianNya.

3.    KemuliaanNya makin nyata dengan ketaatan hidup padanya  
Kata “dengarkanlah Dia” dari Bapa adalah sebuah penegasan bahwa Yesus adalah Allah yang firmanNya patut ditaati. Kehadiran Musa dan Elia dalam penglihatan itu, juga menegaskan bahwa Yesus adalah penggenapan dari firman yang dinyatakan kepada para nabi. Singkatnya, jika mau memuliakan Yesus marilah kita mendengarkan Yesus. Mendengarkan berarti mau memberikan telinga dan memberikan hati untuk taat mengikuti segala firman dan ajaranNya.

=SN=

Menu Utama

Sedang Online

We have 28 guests and no members online