Ringkasan Kotbah

Setia Dalam Segala Situasi
Wahyu 3:7-13
Oleh: Ev. Jimmy Setiawan

Bila Tuhan Yesus menampakkan diri-Nya di tengah ibadah kita pada hari ini, kira-kira apa yang akan dikatakan-Nya tentang kita? Apakah Dia akan memuji atau mencela kita? Apakah Dia akan bangga atau sedih atas kita?

Rahasia Hidup Bahagia
Yohanes 17:6-19
Oleh: Pdt. Anni P. Saleh

PENDAHULUAN
Hubungan apa yang terdapat antara pembacaan Alkitab hari ini dengan tema tersebut di atas.?
Bila kita beranggapan bahwa kebahagiaan adalah kemapanan, ketersediaan segala sesuatu yang kita inginkan dan terpenuhinya apa yang kita harapkan, maka kita tidak akan menemukan hubungannya. Namun, bila kita dengan terbuka mau merenungkan ayat-ayat tersebut sebagaimana adanya, maka kita akan memahami maksudnya. Untuk itu, mari kita mulai merenungkannya.

Mengutamakan Yang Utama
Matius 6:33
Oleh: Pdt. Andreas Abdianto

Hidup ini merupakan serentetan titik-titik prioritas yang kita rangkai menjadi seutas
tali sejarah kehidupan. Dalam prioritas-prioritas hidup kita, pasti ada yang terutama
yang harus kita utamakan, marilah kita renungkan bersama, berikut ini:

“Menyangkal Diri”
Lukas 9:23-26
Oleh: Bpk. Bedjo Lie

Apakah setiap orang Kristen sungguh-sungguh memiliki kerinduan untuk memikul salib dan menyangkal diri? Nats yang telah dibaca melalui sebuah konteks dimana Yesus baru saja memberi makan lima ribu orang. Apa yang terjadi adalah pada saat yang singkat Yesus sudah memiliki fans yang sangat banyak. Namun seperti adanya fans, mereka hanya mau mencari apa yang mereka suka melalui idola mereka. Mereka dapat dengan cepat berubah ketika ada seuatu yang terjadi dan mereka tidak suka.

Jika manusia selalu senang jika memiliki banyak fans, namun tidak demikian dengan Yesus. Yesus lalu memberikan sebuah harga yang sangat tinggi yang harus dibayar oleh setiap orang yang mengaku ingin menjadi pengikut Yesus. Yesus tidak berbicara sekedar profit yang akan didapatkan jika mengikutNya, tetapi dari awal Yesus menetapkan sebuah harga yang harus dibayar. Dan harganya sangat tinggi yaitu menyangkal diri dan memikul salib.

Kedua hal ini tidak dapat dipisahkan karena orang yang menyangkal diri pastilah juga memikul salib. Menyangkal diri berarti melakukan apa yang sesungguhnya tidak kita suka tetapi itu menjadi kesukaan Yesus, dan pada saat yang sama memikul salib berarti juga menderita bagi Kristus. Tetapi seringkali orang Kristen tidak lagi dapat memahami makna memikul salib ini. Orang Kristen seringkali menderita karena apa yang dia lakukan sendiri lalu mengaku memikul salib. Hal ini sangat berbeda, memikul salib berarti seseorang tahu benar apa yang Tuhan ingin untuk dia lakukan (ex: memberitakan Injil, menjadi serupa Kristus, dll) dan dalam prosesnya dia harus menderita.

Inilah bagian penting dari implikasi yang sederhana namun dalam mengenai mengikut Kristus. Kita tidak hanya sekedar mengikut Yesus karena kita suka dengan berkatberkatNya tetapi mengikut Kristus dengan keberanian untuk menjadi serupa dengan Dia. Menyangkal diri dan memikul salib adalah harga yang harus dibayar jika ingin menjadi muridNya.

- JM -

Memikirkan Perkara Yang Mulia
Kolose 3:1-3
Pdt. Sandi Nugroho

Dua Hal Kunci
Alkitab memberikan kita penjelasan bahwa sebagai pengikut Kristus, kita perlu memiliki pola pikir yang baru. Kolose 3:1-3 mengatakan bahwa pola pikir yang baru itu disebutkan dengan istilah memikirkan perkara yang ada di atas, maksudnya memiliki pikiran Allah (ay. 2 - Pribadi yang ada di atas).

Menu Utama

Sedang Online

We have 88 guests and no members online