“Beribadah Itu Harus”
Mazmur 100
Oleh: Pdt. Anni P. Saleh
PEMBAHASAN
Tema minggu ini mengharuskan kita membaca beberapa ayat Alkitab lainnya, sehingga diperoleh alasan mengapa beribadah itu merupakan suatu keharusan. Dalam Keluaran 20:8-11 dan ayat paralelnya Ulangan 5:12-15 dengan gamblang disebutkan bahwa beribadah itu adalah inisiatif Allah. Ia menghendaki umat-Nya dengan sengaja menyisihkan satu hari untuk beribadah secara komunal. (Bandingkan Ulangan 5:15).
Tidak ada ringkasan kotbah untuk tanggal ini. Terima kasih
“Berbicara Kepada Tuhan”
Lukas 18:1-8; 1 Tesalonika 5:17
Oleh: Pdt. William Liem
Dalam perumpamaan yang baru saja kita baca (Lukas 18:1-8), terdapat dua tokoh yang sangat kontras. Tokoh pertama adalah adalah seorang hakim yang lalim (cuek), dimana karakternya dilukiskan sebagai orang yang tidak takut kepada Tuhan dan tidak menghormati seorang pun (ayat 2). Dalam istilah Tionghua, hakim yang demikian disebut: "tian bu pa, di bu pa" (tidak takut terhadap langit dan bumi). Ia tidak menyembah Tuhan dan tidak memperhatikan sesama manusia, karena dirinya sendirilah yang dijadikan ilah dan sangat egosentris. Ia tidak peduli pada kebenaran dan keadilan, yang seharusnya ia tegakkan.
“Mendengarkan Tuhan”
1 Samuel 3:1-18
Oleh: Pdt. Sandi Nugroho
Pendahuluan
Sebuah film Hollywood yang dirilis tahun lalu menceritakan tentang kehancuran peradaban dunia. Di dalam film itu semua orang yakin bahwa peradaban pasti dapat pulih dengan satu syarat, sebuah buku harus ditemukan. Maka semua orang mencari buku tersebut, dengan keyakinan bahwa buku tersebut mengandung nilai-nilai sejati dari hidup.
“Dekat ALLAH Aku Tenang”
Mazmur 62:6-13
Oleh: Pdt. Em. Agus Surjanto
Mazmur 62 mengungkapkan sebuah perasaan yang luar biasa menakjubkan justru ketika Daud sedang dalam keadaan yang penuh dengan pergumulan yang berat. Mazmur ini dapat disejajarkan dengan Mazmur 3 yang juga mengungkapkan perasaan yang mirip. Kemungkinan Mazmur 62 ditulis oleh Daud pada kondisi yang sama dengan Mazmur 3, yaitu ketika dia sedang melarikan diri dikejar oleh Absalom yang memberontak. Pemazmur merasa dirinya sedang menghadapi persoalan yang berat. Dia sedang diserbu oleh musuh yang dahsyat. Dan dirinya dalam keadaan tidak berdaya. Perasaan ini digambarkan oleh pemazmur dengan menyamakan dirinya dengan dinding yang miring dan tembok yang hendak roboh (Mazmur 62:4).
We have 155 guests and no members online