Tema: “Iman Yang Mana?”
Matius 13:24-30; 13:36-43
Oleh: Pdt. Martus Adinugraha Maleachi
Tantangan bagi kehidupan orang percaya semakin hari semakin besar. Jikalau kita memperhatikan kejadian-kejadian di sekitar kita, maka kita akan melihat banyaknya berita hoax, teror-teror yang terjadi, dan berbagai ancaman lainnya. Apakah ada tempat yang aman bagi kita untuk hidup sebagai orang Kristen? Berkaitan dengan ini, dapatkah kita terus beriman kepada Tuhan? Atau kita akan dikalahkan oleh situasi sekitar kita? Kita diperhadapkan pada pilihan tetap beriman kepada Tuhan atau tidak? Iman yang mana? Iman yang teguh atau iman yang goyah? Pilihan yang secara teori mudah dijawab, tetapi pada pelaksanaannya sangatlah tidak mudah.
Perumpamaan Tuhan Yesus tentang lalang dan gandum menggambarkan fakta kehidupan kita di dunia ini. Tuhan, sebagai penabur benih gandum yang baik, menghadapi tantangan dari iblis yang menaburkan benih lalang. Apa yang dimaksud dengan lalang disini adalah zizanion, suatu tumbuhan yang amat mirip dengan gandum pada awal pertumbuhannya. Pada waktu panen, barulah kita melihat perbedaan yang jelas karena biji gandum yang berat akan membuat tanaman gandum merunduk. Lalang yang tidak berisi, sebaliknya, tetap tegak berdiri. Oleh sebab itulah maka Tuhan Yesus mengajarkan agar lalang tersebut di biarkan hidup bersama dengan gandum. Berarti selama kita hidup di dunia ini, maka orang percaya (gandum), harus terus bersama dengan orang yang tidak percaya (lalang).
Bagian ini memberikan pengharapan bahwa semua kesetiaan kita tidaklah sia-sia. Keadilan Tuhan akan dinyatakan pada waktunya. Di akhir zaman, yakni pada waktu penuaian, Tuhan akan memisahkan mereka yang percaya dari orang yang tidak percaya. Ini memberikan pengharapan bahwa sekalipun di dunia ini kita menghadapi banyak tantangan, tetapi kita harus terus setia karena pada waktunya Tuhan akan menyatakan keadilannya.
Jikalau demikian, bagaimana dengan selama kita hidup di dunia ini? Apakah Tuhan akan tinggal diam tanpa menolong kita? Jelas jawabannya adalah tidak. Alkitab memberikan contoh bahwa di tengah segala kesulitan umatNya, Tuhan selalu menolong dan mempersiapkan pertolongan. Tuhan mempersiapkan Yusuf pada waktu umat Allah belum menyadari bahaya kelaparan yang akan terjadi. Tuhan mempersiapkan Musa pada waktu umat Allah sedang menjerit karena kesusahan yang mereka alami. Pada waktunya Tuhan akan menyatakan pertolongannya melalui orang-orang yang dipersiapkannya.
Tuhan juga terus bekerja dan tidak meninggalkan kita sampai sekarang. Tuhan terus melakukan pertolongan dengan mentranformasi kehidupan daripada orang-orang percaya. Mereka yang telah menerima Tuhan Yesus, hidupnya telah di transformasi untuk dapat berkarya bagiNya. Tanggal 21 Februari yang baru lalu bapak Billy Graham baru saja meninggal dunia. Tuhan telah memakainya dengan luar biasa. Kita kehilangan seorang pekabar Injil yang luar biasa. Akan tetapi Tuhan, akan terus mempersiapkan generasi-generasi baru umatNya. Saudara dan sayapun terpanggil untuk boleh menjadi alatNya. Marilah kita terus berkarya di tengah dunia ini. Oleh karena itu siapkanlah dirimu. Tetaplah beriman kepada Tuhan dan sinarilah dunia yang gelap ini dengan terang kasihNya!
=MAM=