"Melangkah Tanpa Arah”
Pengkhotbah 1:1-7; 3:10-11
Bpk. Sigit Purbandoro
Saat seseorang berpendapat hidup adalah kesia-siaan, dia kehilangan arah; mengalami kejenuhan dan kebosanan hidup, hidup mengikuti kehendak sendiri, dan lainnya. Hal tersebut berakibat banyak yang terjerumus ke hidup serba bebas, bunuh diri dan terlibat narkoba, utamakan keduniawian, abaikan ketentuan Tuhan, dan lainnya. Juga mudah dipengaruhi faham-faham yang dianggap bisa mengatasi persoalan hidup padahal banyak faham yang tidak sesuai dengan jalan Tuhan dan iman.
Beberapa di antaranya mengaburkan pandangan teologia, karena mengutamakan pendapat sendiri/ kelompok yang tidak berdasarkan Firman Tuhan dengan pengertian yang benar; misalnya : banyak jalan menuju sorga tidak hanya Tuhan Yesus, dunia roh di luar Tuhan Yesus bisa diajak bekerja sama,roh-roh itu jangan diusir, dan lainnya.
Umat Kristus adalah milikNYA, ada Tuhan Yesus dalam di setiap orang Kristen yang beriman murni pada Tuhan Yesus berdasarkan Firman Tuhan di Kitab Suci, kita dianugerahi keselamatan hidup kekal, berkeberadaan dan berstatus yang mulia, misalnya: anak-anak Allah, bangsa yang kudus, anggota tubuh Kristus, dan lainnya. Jadi hidup dalam Tuhan Yesus tidak ada kesia-siaan, justru sebaliknya sangat penuh arti, Tuhan bersabda “engkau berharga di Mata Ku”, “Aku di dalam kamu, kamu di dalamKu”.
Dari Firman Tuhan kita mengetahui sangat banyak janji Tuhan dan petunjuk Tuhan, adanya kehendak Tuhan bagi umat Kristus. Jadi ada arah kehidupan dari Tuhan, yang pasti baik dan benar. Nyatakan kita adalah Garam Dunia dan Terang Dunia dan Saksi Kristus dan Surat Kristus yang dibaca sesama, kita juga memberi dampak yang nyata pada lingkungan sekitar kita, menjadi berkat yang nyata menyalurkan bantuan pada saudara seiman dan sesama manusia. Sebagai milik Kristus, memberitakan kabar baik Tuhan Yesus Juru selamat adalah tugas mulia bagi gereja dan orang Kristen.
=SP=