Ringkasan Kotbah

Tema: “Batas Kerja Kuasa Iblis
Wahyu 20 : 7-8
Oleh: Pdt. Hadyan Tanwikara

Semua orang pasti mau masuk surga. Setiap ditanya dan diminta mengangkat tangan semua pasti mengangkat tangan sebagai tanda mau masuk surga. Tetapi ketika ditanya siapa mau duluan satu persatu menurunkan tangan. Dunia kadang masih terasa cukup menarik, sayang untuk ditinggalkan. Bahkan tanpa sadar hidup bersama Tuhan dan melayani Tuhan hanya menjadi pilihan akhir yang tidak terlampau penting.

Adven selalu mengingatkan hidup beriman kita untuk menantikan Tuhan dalam kesetiaan dan ketekunan. Adven mengajak kita untuk terus hidup memilih Tuhan dan bukan memilih dunia. Tetap memilih Tuhan sekalipun penuh tantangan dan derita.

Dalam kitab Wahyu kita diajak untuk melihat Tuhan yang dalam kasih dan kuasa-Nya menjadi jawaban seluruh hidup kita. Kitab Wahyu 20:7-10, memberi gambaran masa sesudah berakhirnya masa seribu tahun Tuhan memerintah atas bumi. Di akhir masa itu akan dilepaskan iblis untuk menyesatkan manusia – bangsa-bangsa (ay.7). Dengan sengaja dilepas si iblis sesudah masa terbaik seribu tahun bersama Tuhan lewat. Teks ini ingin mengajak umat merenung bagaimana kita harus menanti DIA dalam kesetiaan dan ketabahan. Apakah kita tetap setia dan tabah ketika masa terbaik lewat dan berubah menjadi sangat mencekam. Pertanyaannya: “Masihkah Anda setia pada Allah pada situasi yang berbalik dalam hidup ini?”

Bukan hanya situasinya yang berubah, tetapi situasinya berubah sangat mencekam. Dikatakan dalam Wahyu 20:8, Iblis akan menyesatkan bangsa-bangsa dalam jumlah yang besar ibarat dua suku bangsa yang besar dengan nama Gog dan Magog, bahkan datang dari empat penjuru bumi, dan jumlahnya sama banyaknya dengan pasir di laut. Satu masa yang sangat mencekam, seperti pengutusan Yesus dalam Injil, “Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah serigala.” Satu situasi yang mengajak kita untuk hanya bergantung pada Tuhan. Satu serigala di tengah domba sudah membuat kumpulan domba menjadi kocar-kacir, apalagi domba di tengah serigala. Tetapi jangan lupa, domba tidak pernah diutus untuk pergi sendiri tanpa gembalanya. Sekalipun hanya satu domba akan dijaga oleh sang gembala. Yesus Kristus adalah Gembala sejati itu.

Kitab Wahyu 20:7-10, memberi gambaran ibarat seseorang yang jatuh tercebur dalam sumur.  Satu-satunya cara untuk mencari pertolongan dan berteriak minta tolong adalah dengan melihat ke atas dan berteriak minta tolong. Minta tolong kepada Tuhan yang kuasanya tidak terbatas. Perhatikan Wahyu 20:9, ketika semua musuh semakin mendekat dari empat penjuru bumi dan jumahnya seperti pasir di laut, tidak ada lagi tempat dan teman di kiri dan kanan maupun di depan dan belakang kita. Kita hanya bisa melihat ke atas – kepada Tuhan, dari sanalah Tuhan bertindak menurunkan api yang menghanguskan semuanya (ay.9)

Kuasa Tuhan yang menyertai orang-orang yang setia selalu melampaui kuasa yang lain. Kuasa Allah melampaui penderitaan apapun bahkan melampaui kuasa kerja iblis. Kemenangan iman adalah kemenangan dalam kesetiaan pada Tuhan Yesus Kristus. Selamat menantikan Tuhan Yesus dalam kesetiaan, ketekunan dan ketabahan.

Pdt. Hadyan Tanwikara.

Menu Utama

Sedang Online

We have 69 guests and no members online