Tema: “Setia Sampai Akhir”
Wahyu 2:10
Oleh: Pdt. Dianawati S. Juwanda
Setia artinya tetap teguh, tetap berpegang pada pendirian, beriman, loyal, taat, patuh, dapat dipercaya, dapat diandalkan. Menurut Character First, setia artinya Using difficult times to demonstrate my commitment to those I serve (menggunakan saat sulit untuk menunjukkan komitmen kepada orang yang saya hormati/layani).
Nah memang itu yang dinasehatkan Yesus kepada Jemaat di Smirna. Mereka tetap diminta untuk setia sampai akhir/mati sekalipun sedang menghadapi kesusahan, kemiskinan dan fitnah dari orang-orang yang menyebut diri mengenal Allah. Juga Allah menasehatkan kita untuk setia sampai mati, kendati kehidupan kita semakin berat dan menyakitkan.
Dua alasan yang membuat Jemaat Smirna dan kita mampu setia sampai mati, yaitu:
1. Allah mengetahui (“oida”-Bahasa Yunani artinya memerhatikan, mengerti). Allah telah mengerti, memerhatikan kesusahan, kemiskinan, fitnah yang umat-Nya alami.
2. Allah akan mengaruniakan mahkota kehidupan. Kita tidak akan kalah atau mati karena kesusahan itu, tetapi justru Allah akan memberi kemenangan, Ia memberi mahkota kehidupan. Ini juga berarti Allah akan menyertai dan memberikan kemampuan kepada umat-Nya untuk tetap setia sekalipun menghadapi penderitaan, situasi sulit dan menyakitkan.
Setia dalam segala hal yang dinyatakan dalam keluarga, gereja, masyarakat, antara lain setia dalam:
1. Melayani Tuhan
2. Memberitakan Firman Tuhan baik dengan perkataan/verbal maupun dengan perbuatan/non verbal
3. Memberikan persembahan
4. Menolong saudara-saudara
5. Memberi kesaksian
6. Menegur dengan baik
7. Pekerjaan yang dipercayakan kepada kita
8. Menyimpan rahasia
9. Dalam perkara kecil
Yang diingini dari seseorang adalah kesetiaannya. Namun sering dan kebanyakan orang hanya menuntut orang lain untuk setia, tetapi tidak menuntut dirinya sendiri untuk setia. Setia itu bukan ditentukan oleh keadaan tetapi oleh komitmen. Setia kepada sesama dalam segala hal adalah hasil kesetiaan kita kepada Tuhan. Bila kita setia kepada Tuhan, maka kita akan menunjukkan komitmen kita kepada Allah sebagai anak Tuhan melalui kesetiaan kita dalam relasi kita dengan sesama, pekerjaan, pelayanan, kenyataan hidup sehari-hari walau penuh dengan kesulitan, ancaman, rintangan.
Marilah Saudaraku, kita setia sampai akhir, maka Tuhan akan memberikan kepada kita mahkota kehidupan (Wahyu 2: 10c). Ingat juga apa yang ditulis dalam Matius 24:46 “Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya datang.” Tuhan Yesus pasti datang Saudaraku! Berbahagialah kita yang saat Dia datang tetap setia!
- DSJ -