Tema: “Perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku”
1 Korintus 11:23-32
Oleh: Pnt. Ferry S. Kansil
Jemaat Korintus adalah jemaat yang maju dan berkembang pada masa itu. Ada banyak kelebihan yang dimiliki oleh jemaat tersebut. Namun ada banyak juga masalah di dalamnya, antara lain perpecahan jemaat tentang pengelompokan dalam jemaat (golongan Paulus, Apolos, Kefas dan Kristus), tentang karunia-karunia Roh dan dalam pembacaan kita hari ini adalah masalah dalam pelaksanaan Perjamuan Kudus.
Paulus mengecam jemaat Korintus karena dalam melaksanakan perjamuan kasih, bukannya semangat berbagi yang mereka praktekkan, sebaliknya mereka hanya fokus pada kepentingan mereka sendiri. Mereka tidak peduli dengan orang lain. Mereka hanya mengasihi diri mereka sendiri. Dapat dikatakan: “Tidak ada kasih di dalam perjamuan kasih yang mereka lakukan”.
Dalam suratnya ini Paulus, Paulus ingin mengembalikan pelaksanakan Perjamuan Kudus kepada pelaksanaan yang benar, sebagaimana yang Tuhan Yesus nyatakan kepadanya.
1. Perbuatlah ini!
Pelaksanaan Perjamuan Kudus perintah Tuhan Yesus untuk ditaati dan dilakukan.
Perjamuan Kudus harus diperingati dan dirayakan sebagai:
a. Ketaatan kepada perintah Tuhan Yesus (ay. 24-25= “perbuatlah ini”)
b. Kepercayaan akan kematian Kristus yang membawa keselamatan yang sejati (ay. 24-25)
c. Pengucapan syukur atas kasih Allah yang mengorbankan PuteraNya yang tunggal
bagi keselamatan kita semua
2. Menjadi peringatan akan Aku
Apa yang kita peringati?
PenderitaanNya ?
KematianNya ?
Apakah yang dinyatakan pada penderitaanNya dan KematianNya?.
Yang tekandung pada penderitaan dan kematian Tuhan Yesus adalah “Kasih dan Pengampunan”. Mengapa kita harus merayakan dan memberitakan kasih dan pengampunan Tuhan Yesus?
a. Karena dunia membutuhkan kasih dan pengampunan, tetapi dunia tidak punya kasih dan pengampunan. Yang ada adalah kebencian dan balas dendam yang menghasilkan kehancuran diri, keluarga, masyarakat, dll.
b. Karena hanya di dalam Kristus ada kasih dan pengampunan yang menghasilkan sukacita dan damai sejahtera.
Perjamuan Kudus menyatakan kasih dan pengampunan. Karena kasih-Nya Tuhan Yesus mau mati bagi kita, supaya dosa kita diampuni dan diperdamaikan dengan Allah. Kita merayakan Perjamuan Kudus untuk selalu mengingatkan kita tentang kasih dan pengampunan Kristus (“JANGAN LUPA”).
Mengapa “Jangan Lupa”?. Karena kita manusia seringkali lupa, perlu diingatkan.
Mengapa orang bisa lupa?
à Karena punya kemampuan mengingat yang lemah
à Karena waktu peristiwa yang terjadi sudah cukup atau sangat lama.
à Karena peristiwa yang pernah dialami itu tidak penting baginya, ada yang lebih penting, yang menggeser memori sebelumnya.
Itu sebabnya melalui Perjamuan Kudus kita diingatkan bahwa dosa-dosa kita sudah diampuni (2 Petrus 1:9 “Tetapi barangsiapa tidak memiliki semuanya itu, ia menjadi buta dan picik, karena ia lupa, bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan”)
Apakah kita sudah hidup dalam kasih dan pengampunan?
Bila kita pernah dilukai dan mengalami kepahitan dan masih menyimpan kemarahan, kebencian dan dendam, dari orang-orang di sekitar kita (suami, istri, anak, orangtua, sahabat, dll) mari kita mengingat kasih dan pengampunan Kristus dan memberikan pengampunan kepada mereka.
Mari kita jalani tahun 2019 dengan hidup yang penuh sukacita dan damai sejahtera Kristus. Amin
=FSK=