Ringkasan Kotbah

Sekiranya UmatKu Mendengarkan Aku
Mazmur 81
Pdt. Kuswanto

Kesulitan, masalah, kesuksesan dan popularitas hidup seseorang akan selalu menjadi proses hidup yang menjadikan seseorang itu menjadi semakin baik dan menjadi semakin buruk. Dapat membuat orang menjadi “lupa dan menjauh dari Tuhan” tapi juga dapat membuat orang semakin hidup bergantung pada Tuhan.


Pentingnya di sini manusia untuk menjadi orang yang selalu siap untuk mendengarkan dan bukan hanya sekedar mendengar, peka terhadap setiap keadaan yang sedang berlangsung. Harapannya dengan adanya berbagai hal tersebut seseorang keluar menjadi pemenang.

Mazmur 81: 1-17, didasari oleh latar belakang umat Tuhan yang hanya dengar-dengaran terhadap Firman, sehingga menghasilkan kualitas hidup yang rapuh.
Ada sebuah kontradiktif yang muncul dalam kehidupan umat Tuhan. Di mana nampak luar umat  melakukan ibadah kepada Allah, namun sesungguhnya hati mereka juga menyembah ilah-ilah lain, mulut mereka memuliakan Tuhan tetapi hatinya berada jauh dari pada Tuhan. Sikap hidup umat yang demikian sesungguhnya membuat Tuhan amat kecewa, karena umat yang beribadah sesungguhnya adalah umat yang berhati degil. Oleh karena itu Tuhan menegur, mengingatkan sikap hidup umat yang tidak menjadi hati untuk selalu bergantung pada kekuatan Tuhan.

Teguran Tuhan kepada umat adalah sebuah harapan agar umat dapat kembali menyadari kesalahannya dan mendengarkan suara Tuhan.


Ay 9 “Dengarlah hai umatku….”.

Meski kemungkinan umat untuk sadar dan kembali sadar dan mendengarkan suara Tuhan kecil kemungkinan, namun Tuhan tetap menyadarkan umatNya.

Perenungan untuk kita adalah bagaimana sikap hati kita dalam mendengarkan suara Tuhan. Apa kita selalu bersedia untuk mendengarkan dengan baik atau sebaliknya mengeraskan hati? Di sini pentingnya umat untuk mendengarkan sehingga hatinya akan peka mengikuti kehendak Tuhan.

Belajar dari teguran dan ajakan dari Mazmur 81, hendaknya kita sebagai umat  selalu memekakan hati, siap untuk berubah menjadi lebih baik dan jangan segan untuk segera kembali bila jalan hidup kita salah, atau jika hati kita mulai dikotori nafsu dan egoisme.

Karena orang yang mendengarkan – dalam dirinya ada suatu tekat untuk melakukan apa yang ia dengarkan – untuk kehidupan yang lebih baik lagi. Tuhan memberkati. Amin.



=KE=

Menu Utama

Sedang Online

We have 208 guests and no members online