Ringkasan Kotbah

Tema : “Bertumbuh Dalam Mengajar Dan Menegur
Kolose 3:15-17
Oleh: Pdt. Sandi Nugroho

Mengapa orang tidak suka ditegur?
Kebanyakan orang tidak suka ditegur karena dia akan merasa sepertinya “dunianya hancur” karena orang lain tahu kesalahannya. Kemudian orang itu akan terus menerus menyesali kesalahannya itu dan merasa dirinya gagal tanpa menyadari bahwa ini merupakan pembentukan untuk lebih baik. Di pihak yang lain, seringkali teguran itu hanya berhenti pada teguran tidak dilanjutkan pada pemulihan dan pengampunan.

Prinsip menegur berdasarkan ajaran firman Tuhan
Arti dari “Menegur” (noutheteoo) adalah menyadar seseorang akan kesalahan dan dosanya. Jadi teguran dalam konteks ini diberikan kepada mereka yang jelas kesalahan dan dosanya.

1.    Teguran dalam rangka manusia baru yang terus diperbaharui (ay. 10)
Ini posisi awal yang sangat penting bahwa kita adalah manusia baru. Manusia baru adalah manusia yang sudah dipindahkan dari kuasa kegelapan kedalam kerajaan terang. Manusia baru pasti akan terus menerus diperbaharui. Jadi manusia baru adalah manusia yang terus menerus diperbaharui. Tidak ada manusia yang sempurna, yang ada adalah Tuhan yang sempurna yang terus-menerus menyempurnakan anak-anakNya. Teguran merupakan salah satu bentuk untuk menyempurnakan manusia baru. Jadi pihak yang menegur juga berada dalam posisi yang sama dengan yang ditegur, sama-sama manusia baru yang terus diperbaharui.

2.    Teguran berdasarkan kasih yang mengikat (ay. 14)
Kasih itu memeluk dan memulihkan bukan membuang. Teguran itu memulihkan dan bukan untuk membuang seseorang yang melakukan kesalahan. Ini motivasi dasar dalam menegur. Itu berarti dalam menegur kita perlu siap untuk mengampuni dan menerima kembali.
3.    Teguran untuk menyatakan damai sejahtera (ay. 15)
Eirene yaitu damai sejahtera bukan sekedar ketenangan hati. Damai sejahtera adalah memulihkan 2 posisi yang hancur. Kita memahami pihak yang mendapat teguran yaitu mereka yang melakukan kekurangan, kesalahan atau dosa adalah mereka yang dalam posisi berseberangan dengan kebenaran, alias mereka yang terpisah dari Allah. Teguran berfungsi untuk membangun jembatan agar pihak yang mendapat teguran hubungannya dengan Tuhan menjadi pulih.

4.    Teguran dengan perkataan Kristus (ay. 16)
Dengan kata-kata apa kita menegur seseorang? Paulus mengatakan dengan perkataan Kristus. Perkataan kristus itu diam, artinya menetap dalam hati orang yang memberikan teguran. Kata-kata Kristus menguasai diri orang yang memberikan teguran.
Artinya dengan perkataan firman Kristus yang mengandung ajaran kebenaran  dan yang membangun seseorang. Bukan menghakimi, menghujat, merendahkan, menghina.


=SN=

Menu Utama

Sedang Online

We have 315 guests and no members online