Ringkasan Kotbah

Merayakan Rumah Allah, Merayakan Kehidupan Bersama
Yohanes 6:56-69
Oleh: Pdt. Bagus Waluyo Jati

Pendahuluan
Berbicara tentang rumah kita masing-masing punya impian, visi, harapan, tentang rumah ideal. Umumnya kita memperhatikan bangunan luarnya. Padahal justru yang paling penting dari sebuah rumah adalah fondasinya. Jika Gereja Kristen Indonesia kita ibaratkan rumah, ia perlu fondasi. Maka pertanyaannya adalah, apa yang menjadi fondasi, landasan, batu pijak GKI sehingga bisa mencapai usia ke – 27 saat ini?. Berjangkar pada apakah yang menjamin GKI eksis sampai pada kedatangan Tuhan yang kedua kali? Apakah uang? Otak? Orang-orang yang kuat? Organisasi? Tata Gereja? Ambisi? Roh apa yang menguasai GKI sehingga eksis sebagai gerejanya Tuhan Yesus?

 

Isi
Ada lima hal yang seharusnya menjadi perenungan untuk menjawab pertanyaan tersebut di atas berdasar pembacaan Firman Tuhan hari ini.

Pertama, ayat 56-58 yaitu, “memakan tubuh dan darah Kristus”. Tentu yang dimaksud dengan kalimat ini bukanlah literal. Ini adalah sebuah metafora di mana sebagai gereja-Nya kita perlu “menerima” Kristus di dalam hidup kita. Menerima Kristus berarti kita dipersatukan di dalam kematian dan kebangkitan-Nya. Aspeknya ada dua: pertama kita percaya bahwa Kristus mati bagi penebusan dosa kita dan Dia bangkit supaya siapa yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Kedua, kita mengabdikan hidup dan diri kita hanya untuk memuliakan Dia, yang adalah One and The Only, No Other Name, yang mati dan bangkit bagi penebusan dosa kita.

Kedua, ayat 63-65. Pemahaman bahwa Kristus mati dan bangkit bagi penebusan dosa kita hanya bisa dicapai oleh mereka yang hatinya telah diterangi oleh Roh Kudus. Dosa telah menggelapkan hati manusia sedemikian rupa sehingga tidak ada satu pun manusia yang entah dengan hikmatnya, kepandaiannya, kebaikannya, uangnya, jabatannya, atau segala upaya apa pun yang dilakukan, mampu mengenali rahasia keagungan kebenaran ini: Kristus yang adalah satu-satunya Juru Selamat dunia. Dan Roh Kudus itu dikaruniakan oleh Bapa kepada setiap orang yang diserahkan-Nya bagi Kristus, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya. Hanya Roh Kudus yang meregenerasi kita menjadi ciptaan yang baru sehingga kita dilahirbarukan oleh-Nya sedemikian rupa sehingga kita rindu akan kehidupan spiritualitas yang baru.

Ketiga, ayat 60-62;66. Sudah biasa jika dunia menolak Dia meski melihat berbagai mujizat yang dilakukan-Nya dan mengagumi serta mengakui kuasa-Nya yang Ilahi. Akan tetapi, kali ini bukan hanya dunia yang menolak-Nya, bahkan murid-Nya sendiri menolak-Nya oleh karena ekspektasi dan ambisi mereka tidak sesuai dengan rancangan Tuhan Yesus. Ironis sekali, dari 70 murid yang sangat powerfull sekarang tinggal 12 orang dan itu pun akan dikurangi satu lagi yaitu Yudas yang akan mengkhianati Kristus. Memang menjadi murid Tuhan tidak mudah. Asal-asalan menjadi gereja oleh karena memiliki uang, organisasi, ambisi, dll, memang mudah namun menjadi murid yang mengikuti Kristus tidak mudah. Menjadi gereja yang sejati memang tidak mudah. Apakah kita, GKI termasuk murid yang setia atau yang laknat?

Keempat, ayat 67. Memang kita tidak bisa netral, berada di tengah-tengah, abstein, tidak menolak atau pun tidak menerima. Kita harus memilih. Akan tetapi, kita harus ingat bahwa Tuhan tidak butuh kita sehingga sebetulnya tidak layak kita memilih Dia, yang adalah One and The Only!!! Sebab itu, Dialah yang sudah memilih kita sebab Dia adalah Sang Pencipta dan kita adalah ciptaan. Mengikut Allah bukanlah pilihan kita tetapi anugerah Allah yang memilih kita.

Kelima, 68-69. Di sini ditekankan lagi anugerah Allah yang melampaui akal pikiran manusia. Petrus, entah di tengah kesadaran dan pengetahuannya atau tidak, mengatakan hal yang sangat tepat yaitu, Kristus adalah satu-satunya sumber keberadaan hidup manusia dan dunia ini. Hidup di luar Dia hanyalah akan menambahkan kesengsaraan kita.

Penutup
Hanya Kristuslah satu-satunya fondasi kita, batu pijak kita, jangkar tempat kita bertaut. Di luar Dia kita binasa. Begitu juga dengan GKI, jika GKI masih berdiri saat ini seharusnyalah kita semua sebagai warga GKI bersyukur oleh karena Kristus begitu baik kepada kita meski kita sering berniat meninggalkan kita. Namun kita mesti waspada, fondasi kita bukan uang, bukan otak, bukan organisasi, bukan Tata Gereja, tetapi hanyalah Kristus yang mati dan bangkit untuk pengampunan dosa kita. Selamat ulang tahun GKI, selamat ulang tahun bagi kita semua, semoga Tuhan di dalam Yesus Kristus melalui Roh Kudus meneguhkan kita untuk terus menjadi murid-murid-Nya yang setia, Amin. Soli Deo Gloria!

=BWJ=

Menu Utama

Sedang Online

We have 85 guests and no members online