Tema : “Terang Dunia Yang Menerangi Hidupmu”
Yohanes 8: 12-20
Oleh: Pdt. Hadyan Tanwikara
Ada sesuatu yang pasti berbeda ketika seorang buta sejak lahirnya menyanyikan lagu “Bintang Kecil”. Seorang yang sejak lahirnya buta ketika menyanyikan lagu itu akan menambahkan kata : “katanya”, karena dia tidak pernah melihat bintang kecil di langit yang tinggi, menghias angkasa dan amat banyak tersebut. Semua hanya kata orang.
Demikianlah kekristenan yang hari ini juga banyak terjadi. Kekristenan yang tahu bahwa Yesus terang dunia, tetapi tidak menerangi hidupnya. “Yesus adalah terang dunia” hanya kata orang. Kekristenan yang tetap hidup dalam kegelapan, kekristenan yang membelakangi Terangnya, yaitu Yesus Kristus. Kekristenan yang tidak mengikut Terangnya, semakin hari semakin menjauh dari Sang terang. Tuhan Yesus katakan "untuk mengikut terang, maka terang itu akan menerangi hidupnya bahkan punya terang dalam dirinya"(ayat 12).
Di dalam kegelapan tidak ada sesuatu yang baik. Kegelapan menjadi lambang kuasa dosa (Efesus 5:8, 11) yang tidak pernah bisa menghadirkan sesuatu yang baik dan tertata (Penciptaan dalam Kejadian 1). Kegelapan hanya menghadirkan kekacauan (chaos) dan keegoisan, karena kegelapan bukan masalah tidak tahu akan apa yang baik dan yang jahat, kegelapan menjadi masalah yang melampaui pengetahuan tentang apa yang baik dan jahat. (Kejatuhan manusia dalam dosa; Kejadian 3). Pengetahuan tentang apa yang baik dan jahat bukan jaminan hidup dalam terang. Tetapi takut akan Tuhan, itulah hidup di dalam terang.
Pada saat Tuhan Yesus katakan "Akulah terang dunia", Tuhan Yesus berhadapan dengan sekian banyak pemimpin agama di tempat perbendaharaan bait Allah (ayat 20). Pemimpin agama yang sangat luar biasa dalam pengetahuan agama dan Taurat, tetapi didalam hidup orang yang luar biasa tersebut penuh dengan penghakiman untuk menghina dan menghakimi kegelapan orang lain. Kerkistenan kita hari ini juga tak ubahnya pemimpin agama Yahudi di jaman Tuhan Yesus, kekristenan yang hanya menghakimi orang lain untuk kita kelihatan lebih baik dari orang lain, lebih saleh dari orang lain. Tuhan Yesus yang adalah terang dunia bukan menghakimi kegelapan tetapi menerangi kegelapan itu agar kegelapan tersebut diubah dan dikalahkan. Ada sebuah kalimat bijak mengatakan demikian "Daripada mengutuki kegelapan lebih baik menyalakan pelita".
Dengan demikian ketika Yesus katakan "Akulah Terang dunia", sesuatu yang sangat berarti, bukan sekedar menerangi jalan tetapi banyak hal yang akan diterangi oleh Yesus dalam kehidupan beriman kita:
1. Tujuan hidup
2. Semangat
3. Ketaatan
Ketiga hal yang diterangi menjadi karakteristik pengikut Tuhan Yesus. Terang menjadikan kita melihat sebuah tujuan dan di dalam tujuan yang jelas itulah kita punya semangat hidup. Tetapi di dalam tujuan hidup dan semangat hidup itu selalu ada tantangan disanalah oleh Sang Terang kita dipanggil untuk taat.
=HT=