Ringkasan Kotbah

Dipanggil untuk mewujud nyatakan ibadah yang berkenan kepada Allah
Roma 12:1-8
Oleh: Pdt. Darwin Darmawan

Di ulang tahun GKI yang ke-26 ini, kita diingatkan kembali oleh Tuhan agar mewujud-nyatakan ibadah yang berkenan kepada Allah. GKI menyadari bahwa ibadah yang rutin dilakukan setiap minggu di gereja atau ibadah yang dilakukan oleh jemaat melalui doa atau pembacaan alkitab setiap harinya, tidak otomatis berkenan kepada Allah.

GKI menyadari bahwa usia 26 tahun belum jaminan untuk dirinya benar-benar berkenan kepada Allah. Karena itulah, melalui tema kotbah hari ini, Tuhan akan menyadarkan kita bahwa ibadah yang berkenan kepada Allah adalah mempersembahkan hidup kita, bukan sekedar melakukan ritual keagamaan kita. Apa arti mempersembahkan diri sebagai ibadah yang berkenan kepada Allah? Bagaimana caranya? Di mana atau kapan memulianya? Tiga hal ini akan Tuhan sampaikan melalui Roma 12:1-8.

Pertama, ibadah yang berkenan kepada Allah adalah mempersembahkan diri kita kepada Allah. Paulus memulai ajakan untuk mempersembahkan diri kepada Allah, dengan berkata “karena itu....”. Karena apa atau mengapa perlu mempersembahkan diri? Di pasal 11:25-36, kita menemukan alasan kenapa jemaat Roma perlu mempersembahkan dirinya kepada Allah. Di bagian tersebut Paulus menjelaskan bahwa jemaat Roma, walaupun bukan berasal dari garis keturunan Yahudi, mendapatkan kasih karunia Allah sehingga menjadi umat dan kekasih Allah. Sebagai umat dan kekasih Allah, jemaat Roma perlu menyadari dan mensyukurinya. Caranya, dengan mengarahkan hidup untuk Allah dan demi kemuliaan-Nya. Itu sebab Paulus dengan tegas berkata: “sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya”( Roma 11:36). Jadi alasan mengapa jemaat Roma perlu mempersembahkan hidup mereka adalah ini: karena apa yang ada di dalam hidup mereka, apa yang mereka sudah terima, berasal dari Allah.
Mereka patut mensyukuri itu. Wujudnya adalah dengan “mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah” (ayat 1).

Apa artinya mempersembahkan tubuh sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah? Artinya, seluruh kehidupan kita, diberikan untuk menyenangkan hati Allah. Tubuh, jiwa dan rohnya difokuskan dan dikuduskan (kudus berarti khusus) untuk kemuliaan Allah. Bagi pebisnis maka dia perlu mempersembahkan kehidupan bisnisnya untuk kemuliaan Tuhan. Bagi seorang siswa maka dia perlu mempersembahkan studinya untuk kemuliaan Tuhan. Bagi seorang ibu rumah tangga, dia perlu menjalankan perannya sebagai ibu rumah tangga untuk kemuliaan Tuhan. Singkatnya, segala hal yang dikerjakan oleh umat Tuhan, perlu dikerjakan untuk Tuhan (baca Kolose 3:23). Bisakah kita bayangkan dampak yang menginspirasi dunia jika seluruh jemaat GKI Pregbun dan GKI mempersembahkan dirinya untuk kemuliaan Tuhan? Mari kita mempersembahkan diri untuk-Nya di dalam keberadaan kita masing-masing.

Kedua, bagaimana caranya agar bisa mempersembahkan diri kepada Tuhan? Ayat 2 dari bacaan kita menolong kita menjawabnya. “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini”. Jemaat di Roma adalah orang yang telah mengenal dan mengikut Kristus. Tetapi pengenalan mereka akan akan Kristus tidak membuat hidup mereka berbeda dengan masyarakat sekitar. Jika masyarakat sekitar mereka suka menyuap atau korup, mereka juga melakukannya. Jika masyarakat sekitar mereka menganggap wajar percabulan, mereka juga melakukannya. Singkatnya, mereka mengikuti standar dunia. Kepada mereka yang seperti itu Paulus mengingatkan agar jangan menjadi sama dengan dunia. Maksudnya, jangan menjadikan standar dan nilai dunia sekitar untuk menjadi standar dan nilai hidup mereka. Sebagai umat-Nya, mereka perlu berbeda dengan dunia. Mereka perlu hidup seperti ikan laut, yang walau pun hidup di air laut yang asin tetapi tidak ikut menjadi asin. Mereka perlu berbeda dengan cara hidup kudus sebab Tuhan kudus. Kekudusan tersebut hanya mungkin terwujud jika mereka “berubah oleh pembaharuan budi...” berubah di sini memakai kata metamorfoo. Kata ini berasal dari dua kata Yunani, meta yang berarti setelah, melampaui dan morfo yang berarti bentuk. Artinya mereka diminta mengalami perubahan bentuk yang melampaui bentuk yang sekarang kelihatan. Sama seperti perubahan ulat menjadi kupu-kupu. Perubahaan ulat menjadi kupu-kupu tidak bisa dijelaskan, tidak bisa dibayangkan jika orang tidak mengetahui hal itu sebelumnya.

Begitu juga pesan Paulus kepada mereka: hendaklah mereka mengalami perubahaan dari apa yang sekarang kelihatan menjadi pribadi yang mempersembahkan diri kepada Tuhan. Sebagaimana metamorfosis yang dialami ulat menjadi kupu-kupu hanya mungkin karena kuasa dan karya ajaib Allah, demikian juga umat-Nya. Jika ingin mengalami perubahaan seperti itu,akal budi mereka perlu disentuh oleh Tuhan sehingga menyadari apa yang menjadi kehendak Tuhan dan apa yang sanggup Tuhan lakukan kepada dirinya. Inilah hal kedua yang ingin Tuhan sampaikan. Jika jemaat ingin mengalami perubahaan hidup maka dirinya perlu bergantung kepada Tuhan: akal budinya menyadari apa yang menjadi kehendak Tuhan dan apa yang Allah sanggup lakukan bagi dirinya yang lemah dan terbatas. Ibarat kupu-kupu yang tidak mungkin menjadi indah tanpa mendapatkan kuasa-Nya begitu juga dirinya tidak mungkin bisa mempersembahkan diri tanpa kuasa dan karya-Nya. Kuasa Kristus, baik kematian dan kebangkitannya menjamin kita mengalami perubahaan tersebut, sebab kebangkitan menggemakan pesan yang kuat: tidak ada yang mustahil bagi-Nya.

Terakhir, di mana kita perlu mempersembahkan diri? Ayat 3-8 menolong kita menjawabnya. Kalau diperhatikan sekilas, ayat-ayat ini sepertinya tidak berhubungan dengan ayat 1 dan 2. Sebab di ayat-ayat ini Paulus berbicara tentang perlunya jemaat Roma menyadari keberadaan diri mereka sebagai anggota tubuh Kristus yang perlu saling memperhatikan (ayat 5) dan saling membangun dengan pelayanan mereka masing-masing (ayat 6-8). Apakah ayat-ayat ini tidak berhubungan dengan ayat 1 dan 2? Ternyata tidak. Paulus dengan sengaja mengungkapkan status mereka sebagai anggota tubuh Kristus yang perlu saling memperhatikan dan membangun sebab di sinilah (baca: tubuh Kristus, jemaat-Nya) mereka perlu berlatih dan memulai persembahan diri. Pada saat itu ada beberapa jemaat Roma yang menanyakan pertanyaan spekulatif tentang bagaimana keberadaan orang Yahudi yang menolah karya Allah di dalam Kristus (Roma 11:11-24). Pertanyaan spekulatif ini malah membuat mereka tidak akrab satu dengan yang lain, khususnya dengan orang Yahudi Kristen. Terhadap mereka Paulus berkata, “jangan kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan” (ayat 3) Paulus menghimbau mereka, dari pada mengungkapkan pertanyaan spekulatif yang membuat mereka lupa akan tanggung jawab sebagai umat Allah, lebih berguna bagi mereka untuk saling membangun sebagai tubuh-Nya. Mereka perlu memakai segenap karunia Allah untuk kemajuan jemaat sehingga jemaat berhasil mempersembahkan hidupnya untuk kemuliaan Allah.

GKI Pregolan Bunder patut bersyukur karena dikarunia Tuhan jemaat yang relatif banyak dengan karunia yang juga kaya. Sebagai gereja-Nya, Saudara masing-masing dipanggil dan dipercaya untuk saling memperhatikan dan membangun. Di tempat inilah kita dimungkinkan mengalami proses pembentukan dari Tuhan sehingga kita tangguh dan dapat menjadi saksi-Nya di dalam kehidupan dunia. Kita bersyukur, di tengah kecenderungan memudarnya keakraban dalam jemaat yang jumlah anggotanya besar, GKI Pregolan Bunder dituntun Allah mengadakan blessing corner yang memfasilitasi kita bertemu dan meningkatkan persekutuan dan keakraban Kristiani. Kita juga bersyukur sebab jemaat Pregolan Bunder memiliki kerinduan supaya semua orang menjadi murid Kristus yang bisa mempersembahkan dirinya bagi kemuliaan Tuhan dalam hidup sehari-hari. Dengan komitmen kita memuridkan jemaat secara utuh dan seimbang, kita yakin jemaat di sini ditolong, diperlengkapi, dimampukan menjadi hamba-hamba Kristus di tengah dunia, yang sanggup mempersembahkan seluruh hidupnya untuk kemuliaan Allah.

=DD=

Menu Utama

Sedang Online

We have 43 guests and no members online