“Sibuk Menjadi Prioritas”
Lukas 10:38-42
Oleh: Ev. Lily Efferin
KOMUNITAS YANG MENGUBAH HIDUP
Pendahuluan.
Kristus mati untuk memungkinkan perubahan hidup terjadi. Apa yang seharusnya menjadi fokus prioritas kesibukan hidup kita sebagai umat tebusanNya?. Prioritas hidup orang percaya dalam keseharian haruslah makin sesuai dengan panggilan hidup sebagai orang percaya yang sudah ditebus oleh Tuhan, seperti nasihat Rasul Paulus dalam Roma 12:1-2 dan Kolose 3:8-11. Seharusnya kita sibuk membangun hidup sebagai anggota komunitas keluarga Allah yang mempraktekkan nilai-nilai hidup baru.
Prinsip anugrah dan kasih karunia sebagai dress code warga Negara Kerajaan Allah (Lukas 6.27-42).
• Memahami Anatomi Komunitas Ciptaan Baru Dalam Kristus, Anggota Tubuh Kristus:
1 Kor 15:22: Sebelum percaya Tuhan Yesus dan dilahirkan baru, kita semua terhitung mati dalam persekutuan dengan Adam. Sejak percaya Tuhan Yesus dan lahir baru, kita terhitung dihidupkan sebagai ciptaan baru (2 Kor 5:17) dalam persekutuan dengan Kristus Yesus. Kita menjadi bagian dari Keluarga Allah (Ef 2:19), anggota Tubuh Kristus (1 Kor 12). Perubahan dan pertumbuhan hidup sebagai ciptaan baru terjadi secara maksimal melalui persekutuan dalam komunitas Tubuh Kristus. Bukan kehidupan eksklusif sendiri-sendiri.
• Tiap orang yang sudah lahir baru harus belajar berbagian membangun komunitas demikian. Komunitas Agape, yang mempraktekkan prinsip Hidup Baru, Prinsip hidup Komunitas Kerajaan Allah (istilah Tuhan Yesus), Komunitas Keluarga Allah, Komunitas Tubuh Kristus (Istilah Paulus).
o Pentingnya menyadari kondisi hati (Luk 6:27-36; Mat 5:21-48; Kol3:5-11) Yang seringkali masih dikuasai manusia lama, sifat Adam, sifat dosa, walaupun sudah menjadi anggota tubuh Kristus. (Ill. Badan ayam yg sudah terlepas dari kepalanya masih bisa bergerak beberapa menit). Banyak orang percaya sudah lahir baru, di’transplan’ menjadi bagian tubuh Kristus, tapi reaksi hidupnya masih reaksi hidup lama. Makanya Tuhan Yesus berulang kali mengingatkan pentingnya memperhatikan yg tidak terlihat, kondisi hati (Ill. Gunugn es yg terlihat vs yg tak terlihat) – membersihkan hati dari arah, geram, benci, perzinahan, ketidak setiaan, dsb.
o Pembaharuan kondisi hati yg tak terlihat dimungkinkan (bisa disingkapkan) melalui Komunitas Agape – Komunitas yang saling mengasihi, menerima, mengampuni, bukan menghakimi atau menghukum. (Luk 6:37-42; Kol 3:12-15). Ajaran tentang mengeluarkan selumbar hanya oleh orang yang matanya tidak ada balok. Balok merupakan metafora bagi sikap penghakiman, menghukum orang dalam diri, hati, pikiran kita, berupa emosi negatif, pikiran negatif, arogansi, perasaan diri lebih baik, benar, pandai dari pada orang lain, dsb. Orang yg memandang orang lain dengan “mata yang terganjal balok” perkataan, nasihat, masukan, yang dimaksudkan baik tidak membangun malah melukai. Itu sebabnya hubungan dala keluarga, gereja, dunia kerja banyak terjadi kepahitan, saling melukai dan pertumbuhan, terobosan hidup sering terhambat.
o Hal negatif namun mempengaruhi sikap, perilaku orang percaya yang dikeluarkan, disingkapkan dari hati perlu digantikan dengan Firman Tuhan, prinsip dan nilai baru yang sesuai Firman Tuhan. (Luk 6:43-45; Mrk 4:26-29; Kol 3:8-10, 16). Orang percaya perlu membiasakan diri saling membangun, menyirami iman sesama anggota tubuh Kristus, anggota Keluarga Allah dengan Firman Tuhan. Disiplin rohani ini bukan hanya perlu dilakukan secara per orangan (pribadi) namun secara komunitas perhatikan banyaknya perintah saling dalam kasih Paulus untuk kehidupan berjemaat. Orang percaya yg tidak hidup dalam komunitas yg saling membangun pertumbuhan dan terobosan hidupnya tidak bisa maksimal. Karena tidak hidup sesuai dengan rancangan Tuhan bagi umatNya, anak-anakNya yang dilukiskan dengan aneka gambaran keterikatan, keterkaitan sebagai keluarga, komunitas.
o Perlunya ketekunan melaksanakan kebiasaan hidup (gaya hidup) menjadi bagian yang berfungsi dan berperan aktif sebagai anggota Komunitas Agape. Inilah yang seharusnya menjadi fokus prioritas kesibukan orang percaya, bersama gereja sebagai Tubuh Kristus. Jangan sampai hanya sibuk mengerjakan dekorasi lahiriah, melainkan membangun denyut kehidupan komunitas agape, komunitas Tubuh Kristus yang mempraktekkan prinsip kasih Tuhan yang sudah dinyatakan dan menjadi teladan agung bagi ktia semua melalui kerelaanNya mati demi keselamatan dan pembaharuan hidup mereka yang percaya.
=LE=