ADVEN IV
Tema: “The Greatest Gift Of Joy”
Zefanya 3:14-20
Pdt. Johannes Dharmawan
Bersukacita adalah sikap yang semestinya dimiliki oleh orang Kristen di masa Adven, terlebih ketika kita akan menyambut Natal serta menantikan kedatangan Tuhan Yesus kembali. Tetapi mungkinkah bisa bersukacita dalam keadaan yang sulit? Firman Tuhan mengatakan, ”Bersukacitalah senantiasa” (Fil 4:4) juga dalam Zef. 3:14, “Bersorak-soraklah hai umat Tuhan, Bersukacitalah dan beria-rialah”. Bagaimana kita dapat mengaplikasikan firman Tuhan ini sekalipun kita sedang dalam keadaan yang sulit?
Pertama. Kita perlu memahami lebih dulu apa arti “bersukacita”. Kata “sukacita” mempunyai arti keadaan hati yang gembira atau keadaan hati yang damai, yang tidak dipengaruhi oleh kondisi apapaun di sekitarnya. Namun ini tidak berarti, perasaan sukacita itu terus menerus kita rasakan. Adakalanya kita bisa merasa berduka, merasa sedih, cemas, takut, gentar dst. (Pengk. 3:4). Jadi orang yang bersukacita tetap bisa bersedih, namun ia tidak “tenggelam” dalam kesedihan dan tidak “terbebani” oleh kondisi apapun yang dialaminya. Karena sesungguhnya, “sukacita” merupakan kekuatan untuk mengahdapi semuanya itu. Dan Alkitab memberitahukan, sukacita yang demikianlah, merupakan sukacita yang berasal dari Tuhan.
Kedua. Mengapa bersukacita? Zefanya adalah seorang nabi yang melayani di masa pemerintahan raja Yosia. Zefanya menyuarakan kedatangan hari Tuhan bahwa hari Tuhan itu adalah hari penghukuman Tuhan atas dosa manusia. Pada waktu itu, umat Isarel hidup dalam dosa. Memang mereka masih menyembah Allah, tetapi mereka juga menyembah para dewa jaman itu. Di sana tidak ada keadilan. Para pemimpin pun hidup dalam keegoisan. Allah menjadi marah dan penghukuman pun dijatuhkan. Lihat pasal 1:4-6. Namun di bagian akhir kitabnya (ps 3:14-20), kita melihat betapapun Allah marah terhadap dosa umat Isarel, namun Ia tetap mengasihinya. PenghukumanNya bukan untuk menghancurkan, melainkan untuk memulihkan. Pemulihan itu berarti Allah hadir kembali di tengah-tengah kehidupan umat-Nya. Israel akan dipulihkan kembali untuk menjadi umat Allah, umat yang beribadah kepada Allah, umat yang hidupnya berpusat kembali kepada Allah.
Itulah sebabnya, Zefanya kemudian menyerukan: “Bersorak-soralah hai Putri Sion, bersukacitalah dan berria-rialah dengan segenap hati hai umat Israel”. Seruan ini juga ditujukan kepada kita, umat Tuhan pada jaman sekarang yang sedang berada di masa Adven, menantikan hari Tuhan (hari kedatangan Tuhan Yesus kembali). Mari kita bersukacita, sebab:
1. Tuhan telah menyingkirkan hukuman (ayat 15).
2. Tuhan ada di antara umatNya (ayat 15b,17).
3. Tuhan akan memulihkan (ayat 20).
Dalam menjalani hidup ini, terlebih dalam rangka menyambut kedatangan Tuhan Yesus kembali. Kita dipanggil untuk hidup bersukacita, sekalipun kita sedang dalam keadaan sulit, tetapi ini dimungkinkan, sebab Tuhan telah mengaruniakan sukacita di dalam Tuhan Yesus yang tidak lama lagi akan kita rayakan hari kelahiranNya. Amin.