Ringkasan Kotbah

ADVEN II
Tema: “The Greatest Gift Of Perseverence”
Filipi 1:3-11; Maleakhi 3:1-4
Oleh: Bpk. Joy Manik

Penggalian kitab Filipi 1:31; Lukas 1:35. Ayat. 5, berbicara tentang ‘persekutuanmu dalam Berita Injil’ menunjuk kepada kesetiaan Jemaat Filipi yang terus membantu dalam pemberitaan Injil. Setelah hampir 10 tahun sejak pertama mereka percaya pada Injil. Ayat. 6, ‘a good work’ means that the philipians receive the Gospel through the finish line. Membaca kitab Filipi 1 akan sangat mudah jika kita bisa mendapatkan ide utama dari apa yang Paulus sampaikan. Walaupun Paulus bicara tentang ucapan syukur akan persekutuan Jemaat dengan Berita Injil, tetapi Paulus lalu memberikan pengalamannya akan pergumulan memberitakan Injil kepada Jemaat. Tidak hanya itu. Paulus juga memberikan dorongan kepada Jemaat untuk hidup berpadanan dengan Injil Kristus.


Dari metode penulisan di pasal 1, kita dapat memperhatikan bahwa ada point-point khusus yang mengerucut kepada ide utama dari pikiran Paulus. Point khusus itu bicara tentang sebuah durasi waktu yang dijalani oleh Jemaat – hampir 10 tahun dari pertama menerima Kristus hingga saat surat dituliskan, yang kedua adalah tentang perjuangan Paulus memberitakan Kristus – dengan tenses perfect, yaitu perjuangan yang ia alami dalam kurun waktu dan juga pengorbanan, dan ketiga adalah dorongan Paulus hidup berpadanan dengan Injil Kristus – dengan tenses sekarang atau terus menerus dilakukan. Dari ketiga point khusus ini, maka kita dapat melihat bahwa ketekunan itu tidak hanya diuji dengan waktu tetapi juga perlu dedikasi yang tinggi, dan juga sebuah pengorbanan yang tinggi.

Tetapi point khusus tersebut barulah sebuah point yang mengerucut kepada ide utama. Dan ide utama yang Paulus tekankan adalah Injil Kristus. Karena dari semua bagian yang Paulus tuliskan, ia mengulangi terus menerus kata-kata tersebut. Injil dan Kristus. Jadi apa yang sebenarnya Paulus tekankan adalah tidak hanya sebuah ketekunan tetapi sebuah ketekunan yang memberikan dampak pada Injil. Injil tersebut selalu berkaitan dengan Kristus. Kita tidak bisa bicara tentang Injil tanpa bicara mengenai Kristus. Sejatinya ketekunan sejati yang memberikan dampak pada Injil Kristus inilah yang seharusnya melandasi segala kegiatan yang kita lakukan dalam nama Tuhan.

Pertanyaannya adalah, apakah semua kegiatan yang kita lakukan – bekerja, melayani, mengerjakan panggilan Tuhan – adalah sebuah kegiatan karena kita sungguh mengasihi Tuhan? Atau apa yang kita lakukan memberikan dampak bagi pemberitaan Injil?

- JM -

Menu Utama

Sedang Online

We have 67 guests and no members online