“Berapa Lama Lagi Kamu Menghakimi Dengan Lalim?”
Mazmur 82
Pdt. Sandi Nugroho
Asaf adalah peyanyi utama di bait Allah. Ia juga penulis Mazmur 50 dan 73-83. Karakteristik Mazmur Asaf sangat lekat dengan kehidupan sehari-hari, perasaan yang jujur, kondisi hati yang apa adanya. Padahal mazmur-mazmur ini dinyanyikan di bait Allah. Asaf hendak menegaskan melalui mazmur-mazmur tersebut bahwa terdapat integrase antara kehidupan rohani dan kehidupan sehari-hari.
Mazmur 82 adalah intergrasi antara kehidupan rohani dengan kehidupan sosial politik yang ada pada saat itu.
4 penyataan tentang Allah melalui Mazmur 82:
1. ALLAH berdiri di atas segala ‘allah’
Dia berkuasa atas segala penguasa/pembesar. Asaf adalah orang Israel. Ia tidak menganut politheisme atau kepercayaan bahwa ada banyak ‘allah’. Ia percaya bahwa hanya ada 1 Allah. Dia adalah Allah yang hidup, Allahnya Abraham, Ishak dan Yakub. Kata ‘allah’ {huruf kecil} dipakai oleh Asaf untuk menjelaskan para penguasa, raja atau pembesar. Mereka disebut demikian karena kekuasaan mereka menjadikan atau menganggap dirinya allah.
2. ALLAH adalah hakim terhadap segala ‘allah’
Dia adalah pribadi yang kepadaNya semua penguasa bertanggung jawab. Hakim di sini menunjuk kepada seseorang yang menerima pertanggung jawaban. Jadi semua penguasa bertanggung jawab kepadaNya. Dia berhak menerima pertanggung jawaban dan berdaulat untuk menetapkan hukuman kepada para penguasa tersebut.
3. ALLAH berpihak pada mereka yang lemah
Dia melindungi, membela dan memperjuangkan kaum yang lemah. Asaf menegaskan melalui pertanyaan sekaligus pernyataan dalam Mazmur 82 bahwa Allah berpihak dengan kaum lemah. Salah satu kaum lemah adalah janda yang kehilangan suaminya karena perang. Mereka tidak bisa mengusahakan tanahnya dengan baik, dan tidak ada yang melindung jika tanah itu mau direbut orang lain. Tuhan melindungi mereka yang tertindas
4. ALLAH Sang pemilik dunia ini
Dia bukan hanya berkuasa tapi DIA adalah sang pemilik dunia. Segala bangsa termasuk penguasa adalah milik Tuhan. Tuhan pasti akan menjaga dan memelihara. Dia juga pasti akan menjaga dan memelihara Indonesia karena Indonesia adalah milikNya.
Sejarah INDONESIA menyaksikan bahwa TUHAN ALLAH adalah sang penguasa sejati, hakim teragung, pelindung terkuat dari kaum lemah dan satu-satunya pemilik dunia ini.
=SN=