Ringkasan Kotbah

Tema: “Memberi Yang Terbaik
Markus 12:41-44
Oleh: Pdt. Johannes Dharmawan

Mengapa Tuhan Yesus memuji janda miskin yang hanya memasukkan uangnya sebesar 2 (dua) peser saja? Dari perkataan Tuhan Yesus di ayat 43-44, menyiratkan bahwa Tuhan melihat bukan pada jumlah persembahan melainkan sikap hati seseorang ketika mempersembahkan uangnya kepada Tuhan. Sikap hati mempersembahkan tergantung dari pemahamannya (konsep) tentang persembahan.


Dalam Perjanjian Lama, persembahan sedikitnya mempunyai makna:
1.    Pengakuan terhadap Allah sebagai Sumber kehidupan kita dan Sumber segala sesuatu yang ada.
2.    Pengucapan syukur kepada Allah, yang menyelamatkan dan memelihara umatNya.
3.    Tanda perjanjian antara Allah dan umatNya.

Namun dalam perjalanan hidup umat selanjutnya, pemahaman tentang persembahan mulai bergeser, sehingga tidak sedikit orang kemudian mempunyai pemahaman yang keliru tentang persembahan, diantaranya:
1.    Untuk mempengaruhi Tuhan, agar Tuhan bertindak sesuai dengan keinginan orang yang memberikan persembahan.
2.    Memiutangi Tuhan.
3.    Sebagai pancingan.
4.    Supaya Tuhan tidak menghukum dosa-dosanya.
5.    Sekedar formalitas keagamaan.
6.    Sebagai imbalan.

Dalam Perjanjian Baru, makna persembahan menjadi lebih dalam. Bukan saja sebagai pengucapan syukur atas rahmat Allah yang sudah menjadi nyata dalam seluruh karya penyelamatan Kristus, kita diminta untuk mempersembahkan seluruh kehidupan kita kepada Tuhan dan itu adalah ibadah yang sejati (Roma 12:1).

Dengan memahami makna persembahan, maka kita dapat mengerti mengapa Tuhan Yesus memuji janda miskin yang hanya memberikan uang 2 (dua) peser saja, yaitu:
1.    Karena janda ini memberi persembahan dengan hati yang tulus, hati yang mengasihi. Persembahan hati yang demikian, itulah yang terpenting. Tidak ada persembahan yang terlalu besar sehingga kita merasa ”bangga” dan tidak ada persembahan yang terlalu kecil sehingga kita merasa ”minder”. Tuhan melihat hati yang mempersembahkan.
2.    Janda miskin ini memberi dari kekurangannya. Ini berarti jumlah uang yang hanya dua peser itu sudah merupakan jumlah yang amat besar baginya, dikatakan ”semua yang ada padanya yaitu seluruh nafkahnya” (ayat 44). Bila dihitung secara prosentase, maka janda ini dapat dikatakan memberikan 100% dari miliknya. Persembahan kita, berapapun jumlahnya, baru memadai kalau kita merasakan ”sakit” nya ketika memberi. Rasa ”sakit” itu terasa ketika apa yang kita berikan itu bermakna besar bagi kita. Seperti dua peser adalah jumlah yang mempunyai makna besar bagi janda miskin itu.

Tuhan Yesus sudah memberikan yang terbaik untuk kita, yaitu diriNya sendiri sehingga kita diselamatkan dan sesungguhnya apa yang ada pada diri kita termasuk diri kita sendiri adalah milik Tuhan. Oleh karena itu, mari kita memberikan yang terbaik kepada Tuhan. Amin.

– JD –

 

Menu Utama

Sedang Online

We have 312 guests and no members online