Tema: “Perlunya Ketekunan Dan Hikmat”
Yakobus 1:1-15
Oleh: Pdt. Johannes Dharmawan
Dalam Alkitab istilah “pencobaan” mengandung beberapa pengertian:
1. Negatif, karena berasal dari si jahat (iblis), motivasinya tidak baik dan tujuannya adalah untuk menjatuhkan kita ke dalam dosa.
2. Positif, ini disebut ujian, karena berasal dari Allah, motivasinya baik, tujuannya untuk menguatkan iman.
3. Pencobaan dan ujian terjadi bersamaan, bagaikan mata uang. Pada saat kita dicobai, pada saat itu juga kita menghadapi ujian.
Tujuan pencobaan adalah menghasilkan ketekunan (ayat 3-4). Ketekunan mempunyai arti ketahanan, kemampuan bertahan dalam kesukaran. Ketekunan juga dapat berarti ketetapan hati yang teguh untuk bersungguh-sungguh dan rajin dalam melakukan sesuatu. Orang yang tekun akan menghasilkan buah (Yak. 5:11; Luk 8:15). Ketekunan adalah unsur utama dalam setiap keberhasilan. Roma 5:3 mengatakan ketekunan itu dihasilkan atau terbentuk dalam diri kita melalui kesengsaraan, senada Yak. 1:3. Jadi pencobaan itu menghasilkan ketekunan dan ketekunan adalah kunci keberhasilan menghadapi pencobaan.
Selain ketekunan sebagai sikap yang harus kita miliki untuk menghadapi pencobaan, Yakobus menyebutkan ada dua sikap lagi, yaitu:
1. Menganggap “sebagai suatu kebahagiaan” (ayat 2). Artinya menghadapi pencobaan dengan hati bersyukur dan sukacita, sebab: (a) kesedihan atau kemarahan tidak akan menyelesaikan pencobaan, (b) melalui pencobaan iman kita semakin teruji dan menjadi dewasa, (c) Tuhan telah menyediakan mahkota kehidupan bagi kita yang mampu bertahan dalam pencobaan (ayat 12).
2. Memiliki hikmat. Kalau kita tidak memiliki, mintalah hikmat kepada Tuhan (ayat 5-6). Hikmat dibutuhkan agar kita bisa menghadapi pencobaan itu dengan cara yang benar.
Kata Hikmat (bahasa Yunani nya adalah “Sophia”) mempunyai arti: memiliki ketajaman untuk membedakan, mempertimbangkan, berhati-hati dan waspada. Hikmat adalah kemampuan kita untuk menggunakan pengetahuan atau kepandaian yang kita miliki secara tepat dan benar. Dengan hikmat kita dapat membedakan apa yang baik dan yang jahat, yang benar dan yang salah, dan memahami dengan benar apa yang harus kita lakukan pada saat yang tepat dibutuhkan. Dengan hikmat kita dapat menentukan waktu dan solusi yang tepat untuk suatu masalah.
Jadi bila kita menghadapai pencobaan. Hadapilah dengan ketekunan dan hikmat, serta anggaplah sebagai suatu kebahagiaan.
Amin.
=JD=