Tema : “Hidup Yang Berpusat Pada Kristus”
1 Korintus 2: 1-5
Oleh: Pdt. Sandi Nugroho
Kebanyakan penafsir sepakat bahwa hati perasaan Paulus, sang penulis surat Korintus, sedang berkecamuk. Lebih tepatnya berada di dalam sebuah “ketegangan”. Dia sangat mengasihi jemaat Korintus, tapi di saat yang sama Paulus cukup terpukul karena seakan-akan jemaat Korintus meragukan kerasulannya bahkan menolaknya. Pada saat perasaan kasih dan juga terpukul ada, Paulus terpanggil untuk meluruskan hal penting yaitu bahwa Kristus yang disalibkan adalah pusat dari pemberitaannya.
Hal ini menjadi penting karena jemaat Korintus secara umum mengalami distorsi pemahaman yang kemudian berlanjut pada keyakinan mereka tentang Kristus. Distorsi tersebut akibat dari pengaruh Yunani dan Yahudi yang menganggap berita tentang salib Kristus adalah kebodohan. Untuk itulah, Paulus menegaskan pada prinsip dasar bahwa iman pada Kristus yang disalib berdasarkan bukan pada hikmat manusia tapi semata-mata pada kekuatan Allah.
Keselamatan melalui salib Kristus bukanlah irasional namun suprarasional, artinya tidak bertolak belakang pada pikiran manusia, tapi melampaui pikiran manusia.
Dari prinsip rasul Paulus ini, kita belajar tentang bagaimana rasul Paulus membangun kehidupan iman yang berpusat pada Kristus.
1. Hidup yang berpusat pada Kristus adalah hidup yang percaya pada Yesus Kristus sebagai satu-satunya Tuhan dan Juruselamat. Berpusat pada Kristus berarti percaya pada Kristus, bukan kepada yang lain, bukan campur-campur. Memusatkan hidup pada Kristus berarti percaya padaNya sebagai satu-satunya Tuhan yang berkuasa dan menyelamatkan. Marilah kita memberi respon dengan percaya padaNya sebagai satu-satunya Tuhan.
2. Hidup yang berpusat pada Kristus adalah hidup yang bergantung pada kekuatan (dunamis) Allah. Bukan kepada kepandaian, kemewahan, harta, kesehatan badani tapi pada kekuatan Allah yang terus menerus akan dinyatakan. Kita bisa percaya karena Allah bekerja dengan kekuatanNya agar kita percaya. Ia sanggup mengubah hati manusia yang keras. Memusatkan hidup pada Kristus berarti bergantung pada kuasaNya yang terus menerus ada dan tidak berubah. Marilah kita memberi respon agar bergantung sepenuhnya pada kekuatan Allah.
3. Hidup yang berpusat pada Kristus adalah hidup yang memberitakan Kristus.
Hidup Paulus diwarnai sepenuhnya dengan pemberitaan tentang Kristus, baik atau tidak baik keadaannya. Memusatkan hidup pada Kristus berarti bersedia memberitakan Kristus kepada dunia ini agar mereka percaya kepadaNya. Marilah kita memberi respon yaitu bersedian menjadi saksiNya untuk memberitakan Yesus Kristus.
=SN=