Ringkasan Kotbah

Dia Layak Di Sembah
Matius 2:1-12
Oleh: Bpk. Joy Manik

Kitab Injil Matius 2:1-12 mencatat paling tidak 3 tipe orang dalam menyambut kelahiran Kristus. Yang pertama adalah Herodes. Dia seorang raja yang sangat takut jika kedudukannya digantikan orang lain. Ia malah pernah membunuh kerabatnya sendiri karena disinyalir akan mengancam kedudukannya.

Demikian pula ketika orang Majus datang dan bercerita tentang apa yang mereka ketahui mengenai kelahiran Raja orang Yahudi. Herodes sangat takut hingga ia memerintahkan untuk membunuh semua anak laki-laki saat itu. Tipe yang pertama ini mewakili mereka yang saat ini juga ‘terancam’ oleh kelahiran Kristus. Mereka salah sangka. Dan merasa bahwa Kristus akan mengambil alih semua kesenangannya dan kebahagiaannya dalam dunia. Padahal justru Kristus datang memberikan kebahagiaan yang sejati, yaitu ketika sang Pencipta berdamai dengan ciptaanNya.

Yang kedua adalah para ahli Taurat dan pemimpin Agama. Mereka begitu jelas menyampaikan akan apa yang mereka ketahui melalui Kitab Suci. Tetapi tidak satu pun dari mereka bahkan benar-benar antusias dan atau bahkan datang untuk menyembah Kristus. Tipe ini mewakili beberapa orang yang ‘tahu’ akan keilahian Kristus namun tidak pernah berkehendak untuk datang dan menyembah Dia. Bahkan sebaliknya ada
orang yang pura-pura tahu akan Kristus tetapi sebaliknya mereka giat untuk Kristus (band. Rm 10:2-3). Mereka merasa sedang menyembah Kristus dengan segala kegiatan mereka, padahal apa yang mereka lakukan hanya untuk menyenangkan diri sendiri.

Yang ketiga adalah orang Majus. Tidak asing buat kita tentang apa yang mereka lakukan. Mereka datang dari jauh – bahkan ketika tiba di Yerusalem Yesus kira-kira sudah 40 hari usianya – berani mengambil resiko dalam perjalanan, bersusah-susah bahkan membawa persembahan yang terbaik dari negeri mereka sendiri. Maka Orang Majus yang adalah orang yang berpendidikan, status yang tinggi – hingga ia dapat mudah bertemu dengan Raja Herodes sekalipun – datang menyembah dan mempersembahkan yang terbaik bagi Kristus. Representasi ini memberikan gambaran mengenai penyembahan yang sesungguhnya. Penyembahan membutuhkan pengorbanan. Penyembahan adalah prinsip memberi yang terbaik. Tidak ada penyembahan tanpa pengorbanan. Dan tidak ada penyembahan tanpa pemberian yang terbaik. Tentu ini bukan sekedar bicara berapa banyak dan berapa besar materi yang kita berikan, tetapi ini lebih kepada motivasi dalam penyembahan itu sendiri. Dan luar biasanya. Gambaran orang majus ini justru secara sinonim memberikan gambaran mengenai apa yang Kristus sudah lakukan kepada kita. Dia telah mengorbankan diriNya bagi kita. Memberikan yang terbaik yaitu nyawaNya sendiri bagi penebusan dosa kita. Maka Yesus layak disembah. Karena Dia adalah Allah yang sejati yang berkorban bagi umat manusia agar mereka yang celaka diselamatkan dan beroleh hidup kekal.
-JM

Menu Utama

Sedang Online

We have 44 guests and no members online