Tema : “Jalan Yang Sempit”
Lukas 13:22-35
Oleh: Pdt. Martin K. Nugroho
Bacaan hari ini berbicara mengenai siapa saja yang berada dan bersama-sama Kristus di dalam kerajaan Allah setelah Ia memberi gambaran tentang kerajaan Allah. Kerajaan Allah seperti pohon yang menjadi tempat bersarang burung-burung dan berasal dari biji sesawi. Iman yang sederhana alias polos, yang tidak memperbandingkan dan cenderung merasa lemah dan tidak layak.
“Strive to enter in at the strait gate” (AKJV) , The narrow door (NRSV) atau the narrow gate (RWV). Rupanya Alkitab menunjukkan secara serius bahwa upaya dari pihak yang ingin masuk, tidak akan mampu mengubah alias menentukan sikap dari pemegang pintu gerbang itu. Maka menarik jika diartikan salah satunya sebagai “Pintu gerbang yang teguh!” pintu gerbang yang terbuka untuk iman yang sederhana.
Iman seperti apakah yang merupakan iman yang pandai (iman Abram)? Yang berdiri harus dengan berbagai penjelasan dan argumentasi yang panjang ataukah justru cukup dengan kewibawaan dari sosok yang menjadi tujuan dari iman itu?
Iman seperti apakah yang sehat? Iman yang berdiri setelah kata “Agar….” Atau iman yang berdiri atas satu alasan yaitu “Akibat….”. Dan itu adalah Kasih Kristus melalui Salib dan Kebangkitan-Nya?
Orang seringkali mengatakan bahwa aku telah benar-benar belajar dan mendalami ajaran Kristus seperti dikatakan pada ayat 26 “makan dan minum…… Engkau telah mengajar…. Kami” seakan-akan menjadi sosok manusia yang paling memahami semua jalan pikiran Kristus dan mudah kehilangan kerendahan hati. Apalagi kalau merasa diri lebih layak mengingat kita melayani Tuhan sebagai sesuatu kebanggaan dan menyisipkan sebuah pikiran bahwa tentu aku akan mendapatkan sebuah imbalan; dihargai, dihormati, didengar bahkan dituruti. Boleh saja kita belajar namun hanya agar membuat iman kita semakin polos dan pandai.
Iman menurut Lukas 13 adalah iman yang berbuah dalam artian dinikmati oleh orang lain bukan dirinya, yang tidak munafik, yang menjadi tempat yang nyaman bagi sekelilingnya, yang memahami bahwa betapapun yang kita perbuat wewenang atas gerbang itu adalah hanya Kristus.
Berikut adalah dua pengalaman nyata gambar iman pada “Gerbang yang Teguh” itu; Pertanyaan polos seorang konglomerat, “Saya tidak merancang diri saya menjadi orang kaya dan sekarang saya kaya, apakah saya masih berhak atas Kerajaan Sorga?” (dasar: Matius 5:3). Orang ini bersaksi betapa mereka bergumul, berdoa bahkan berpuasa karena yayasan yang mereka pimpin mengalami surplus milyaran Rupiah dan mereka tidak ingin mengambil sikap di luar kehendak Tuhan.
Pertanyaan seorang pemudi ketika mengetahui bahwa pendetanya menderita kanker; “Apakah yang Tuhan inginkan?, Mengapa orang seperti bapak yang sudah mengorbankan seluruh hidupnya untuk Tuhan dan justru bapak yang terkena penyakit kanker?” pendeta itu menjawab: “Saya belum sempat berpikir seperti itu, saya yakin Tuhan punya rencana indah walau saya belum tahu!” Apakah Anda sudah mengalami ciri-ciri iman Kerajaan Allah ini? Jadikan diri Anda serba mudah bagi Kristus dalam menggarap diri Anda! Juga Gereja Anda!
=MKN=