Ringkasan Kotbah

Tema: “Bertumbuh Dalam Saling Memberi, Bukan Menuntut
Kolose 3:15-23
Oleh: Pdt. Martin Krisanto Nugroho

Sebuah keluarga akan dapat bertumbuh indah jika anggotanya saling memberi bukan menuntut. Menuntut mengandung setidaknya dua hal yaitu rasa ingin menerima dan sifat menghakimi. Khotbah kali ini lebih menyoroti perkara rasa ingin MENERIMA. Tentang sifat menghakimi kita bisa meneladan Kristus yang datang bukan untuk menghakimi melainkan untuk melayani dalam kitab Yohanes 3:17.


Kebiasaan menerima rupanya sudah ditanamkan sejak kanak-kanak, misalnya tentang Sinterklas, setiap orang yang mengingat Sinterklas maka cenderung berpikir tentang menerima kado/hadiah. Hal ini terbawa di alam bawah sadar dan merasuk menjadi pola pikir dan pola hidup. Padahal sesungguhnya kisah tentang St. Nikolaus adalah tentang memberi kepada fakir miskin.

Bukan hanya sampai disitu, terkadang tanpa sadar umat Kristen yang mengaku sudah menerima Anugerah Keselamatan masih terus terpaku pada kebanggaan sebagai orang-orang yang telah menerima keselamatan. Tidak jarang bahwa orang Kristen lupa bahwa kata JAMINAN keselamatan yang dimaksud supaya kita tidak lagi berpikir tentang menerima keselamatan karena keselamatan adalah sebuah pekerjaan memberi (Filipi 2:12). Agenda besar penyelamatan juga bertema memberi bukan menerima.


Kita semua dapat meneladan sikap Musa ketika melihat bangsanya meninggalkan Allah dan membuat patung lembu emas dan ia berkata: ‘…, kiranya Engkau mengampuni dosa mereka itu dan jika tidak, hapuskanlah kiranya namaku dari dalam kitab yang telah Kautulis.” (Keluaran 32:32 - bandingkan Wahyu 3:5). Memang pada Keluaran 32:33 dikatakan bahwa masing-masing harus bertanggung jawab pada dirinya namun ada sebuah kerelaan yang luar biasa ketika seseorang mau memberikan keselamatan dirinya kepada orang lain.


Pernahkan Saudara berpikir tentang perbedaan yang mendasar antara memberi dan menerima?

A.    Untuk dapat memberi, maka seseorang harus menyadari apakah ketika ia memberi masih berpikir untuk menerima sesuatu karena pemberiannya. Jika demikian maka seseorang tersebut sesungguhnya justru memakai pemberian sebagai sarana untuk menuntut baik kepada Tuhan maupun kepada sesama (dalam keluarga).
B.    Menuntut = menerima maka seseorang makin dilumpuhkan dan makin tidak punya kemampuan apa-apa, karena seseorang tidak perlu punya keahlian tertentu untuk dapat menerima. Sebaliknya untuk memberi maka seseorang harus membekali dirinya sedemikian rupa layaknya sebagai orang pilihan (Kolose 3:12). Dengan memberi, orang makin diperkaya dengan berbagai hal dan justru akan mengubah diri sehingga terjadilah perubahan juga disekelilingnya termasuk dalam keluarga.
C.    Jika seseorang sudah bisa menerima dengan ‘tidak tulus’ (ingin membalas kebaikan) dan bisa memberi dengan tulus berarti ia akan menjadi seseorang yang menerima dengan cepat merasa cukup dan sebaliknya ia memberi dengan rasa tidak pernah cukup (seperti orangtua yang memberi segala sesuatu bagi anaknya)

Untuk bisa tunduk, kasih, taat, tidak menyakiti dan berbuat dengan segenap hati seperti kepada TUHAN (Kolose 3:18-23) maka seseorang harus mempunyai hati yang memberi dan membebaskan dirinya dari kebiasaan menuntut. Menuntut hanya membuat suasana hidup dalam lingkungan kita menjadi keruh dan menyebalkan, sebaliknya pola hidup memberi akan membuat PERUBAHAN BESAR dapat terjadi dalam setiap lini kehidupan terutama KELUARGA.


- MKN –

 

Menu Utama

Sedang Online

We have 29 guests and no members online