Tema: “Bertumbuh Dalam Saling Menerima”
Roma 14:1-12 (nas 14:1)
Oleh: Ibu Lily Efferin
Roma 14:1-12 Merupakan beberapa contoh dari PROBLEMA KEHIDUPAN BERSAMA. Diantaranya adalah:Saling MENGHAKIMI & MENGHINA
• Soal MAKANAN (ayat 2-3)
• Soal HARI BAIK (ayat 14:5)
• Soal PENAMPILAN, CARA/SELERA HIDUP
• Soal Style IBADAH, BAPTISAN, KARUNIA ROHANI
• Soal pengelolaan DIAKONIA (anggota atau tetangga yang membutuhkan tanpa lihat agama/gereja), Strategi MISI ... (Sembako vs. Penginjilan)
Beberapa problema tersebut membuat dampak yang negatif di dalam ataupun keluar dari kehidupan gerejawi yang saat ini kita coba bangun dengan baik.
Beberapa akibat yang muncul adalah, antara lain:
• Saling MELEMAHKAN
• KESAKSIAN Tubuh Kristus dirugikan
• TUGAS & PELAYANAN Tubuh Kristus tidak lagi efektif & produktif
Tentu saja masih banyak akibat-akibat negatif lainnya. Tetapi ketiga akibat di atas akan sangat mempengaruhi kinerja pelayanan gereja. Maka dalam kesempatan ini, kita perlu merenungkan beberapa kunci dalam kehidupan kita bersama di gereja yang dapat menolong kita, dapat bertumbuh bersama di dalam Kristus.
Beberapa kunci kehidupan bersama itu antara lain adalah:
KUNCI KEHIDUPAN BERSAMA:
LANDASAN untuk “Saling Menerima”.
• Kita adalah sama-sama Ciptaan, Tebusan Tuhan, Milik Tuhan (ayat 8-10). Pemahaman ini harus menjadi dasar dari kehidupan kita bersama. Allah adalah Allah yang kreatif sehingga semua ciptaan-Nya tidaklah semua sama. Ada banyak keunikan baik kita pandang negatif atau positif. Tetapi keunikan itu harus dapat kita belajar untuk saling menerima. Bahkan mereka yang belum mengenal Tuhan pun harus dapat kita terima agar nantinya dapat kita kabarkan tentang kabar baik tersebut. Bagaimana mungkin kita dapat memberitakan Injil jika awal kita bertemu kita tidak dapat saling menerima.
• Tuhan yang berhak Menilai & Menghakimi (ayat 10). Tidak hanya itu. Semua ciptaan akan menghadap peradilan Allah. Ini dimaksudkan bahwa setiap orang akan dihakimi oleh Allah, sehingga hanya Allah yang berhak menghakimi orang lain, bukan kita. Apa yang ada dalam motivasi hati kecilnya yang paling dalam tidak dapat kita nilai. Hanya Tuhan yang mampu menilai.
• Sama-sama dilakukan dengan syukur kepada Tuhan. Untuk kemuliaan nama Tuhan (ayat 6 & 11). Jika TUJUANnya SAMA untuk kemuliaan nama Tuhan dan Tuhan berkenan. Apa hak kita meremehkan apalagi menghakimi? Ini membentuk pola pikir kita bahwa orientasi dasar dari seseorang merupakan awal yang baik untuk kita dapat saling menerima satu dengan yang lain. Memang kita lagi-lagi tidak dapat menilai motivasi orang, oleh karena itu maka kita perlu berpikir positif tentang keunikan orang lain.
• MEMBANGUN bukan MERUSAK JEMBATAN demi KEUTUHAN KESAKSIAN GEREJA DAN UPAYA PENJANGKAUAN JIWA BARU/DUNIA BAGI KRISTUS. World Prayer Assembly merupakan contoh yang dapat kita pakai untuk memahami bagaimana gereja sebagai anggota tubuh Kristus saling melengkapi satu dengan yang lain. Walaupun dari berbagai bangsa di dunia, warna kulit, suku, bahasa dan lainnya – kita disatukan dengan satu tujuan ultimat yang jelas dan mendasar, yaitu menjangkau jiwa bagi Kristus. Maka jembatan yang sudah ada dan akan terus dibangun ini janganlah kita runtuhkan hanya sekedar untuk kepentigan ego atau kelompok kita pribadi.
- LE & JM -